Jika Diprovokasi, Filipina Siap Melawan Cina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 31 Mei 2018 17:50 WIB

Nelayan Filipina tengah memancing ikan di dekat kapal besar Cina, Vessel di dekat Scarborough Shoal di laut Cina Selatan, 5 April 2017. Pemerintah Cina membiarkan nelayan Filipina untuk mengambil ikan di sekitar Laut Cina Selatan pulang karang yang berada di Filipina Utara. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan antara Filipina dan Cina makin memuncak setelah Cina mendatangkan armada peluncur bom pada minggu lalu di wilayah Laut Cina Selatan. Presiden Filipina Rodrigo Duterte, melalui penasihat keamanannya, Hermogenes Esperon, mengatakan negaranya siap melakukan serangan balik bila pasukannya dilukai.

Menurut Esperon, Filipina selama ini sudah berusaha meredakan konflik melalui jalur diplomasi, tapi perang tidak dapat dihindarkan bila pasukan militernya diprovokasi atau dirugikan.

“Presiden Duterte mengatakan mereka (Cina) sudah melebihi batas kalau pasukan kita sampai dilukai,” kata Esperon pada Rabu, 30 Mei 2018.

Baca: Sengketa Laut Cina Selatan, Filipina Siap Perang

Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua

Advertising
Advertising

Baca: Jim Mattis: Amerika Serikat Siap Hadapi Cina di Laut Cina Selatan

Sikap Duterte ini ditujukan sebagai jawaban atas kritik yang menilainya terlalu lembek terhadap Cina dengan membiarkan terjadinya militerisasi. Dikutip dari Reuters, kritik mulai gencar disuarakan ketika mencuat berita Cina memasang sistem rudal di pulau-pulau buatan di perairan sibuk, termasuk wilayah zona ekonomi eksklusif Manila.

Sebelumnya, lawan politik Duterte menyerang habis-habisan rezim pemerintahannya yang gagal menangani sengketa, bahkan lewat cara diplomatis. Pandangan Duterte terhadap Cina sedikit berbeda dari pendahulunya. Duterte berupaya menjalin relasi yang baik dan mengharapkan investasi dari Beijing. Dia pun sering mengatakan Cina lebih superior dan bukan lawan sebanding bagi negaranya.

“Kami menganggap militerisasi di area itu sebagai tindakan serius, seperti mengirimkan aset militer, terutama yang dibangun dekat teritori Filipina,” tutur Esperon.

Ucapan Esperon ini sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano, yang menyampaikan pesan pada Cina bahwa Duterte tidak akan mengizinkan konstruksi yang tidak sah atau mengambil sumber daya di wilayah kedaulatan Filipina di Laut Cina Selatan.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

15 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya