Israel Melarang Turis Indonesia Masuk, Warga Menyesalkan

Kamis, 31 Mei 2018 11:34 WIB

Keberagaman di Yerusalem, Israel. [Monique Rijkers]

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar mengenai kebijakan pemerintah Israel melarang turis Indonesia masuk ke negeri itu mendapatkan beragam tanggapan, sebagian menyesalkan dan bersikap biasa saja. Salah satu yang menyayangkan kebijakan Israel itu antara lain Monique Rijkers, empat kali berkunjung ke Israel baik melalui pintu masuk Tel Aviv, Kairo Mesir atau Amman Yordania.

Pendiri Yayasan Hadassah of Indonesia itu mengatakan kepada Tempo, Kamis, 31 Mei 2018, dia sangat menyesalkan keputusan pemerintah Israel tersebut. Bahkan Monique melayangkan protes ke sejumlah pihak termasuk ke Kedutaan Besar Israel di Singapura. "Kami akan meninjau kembali kebijakan tersebut," kata pejabat Kedutaan Besar Israel di Singapura.

Baca: Turis Berpaspor Indonesia Tidak Bisa Masuk Israel

Menurut Monique, keputusan tersebut sangat tidak bijak karena Yerusalem di Israel menjadi sebuah kota bagi tiga agama Yahudi, Nasrani dan Islam yang layak dikunjungi oleh pemeluk ketiga agama tersebut. "Jika dilarang, bagaimana kami bisa masuk ke sana?" ucap Monique.

"Bagi kami, umat Kristen, Yerusalem kota yang sangat penting untuk diziarahi. Karena Yerusalem adalah kota suci bagi kami, seperti umat Islam memandang Mekah atau Madinah yang harus dikunjungi ketika mereka umrah atau haji," ujarnya kepada Tempo, Kamis.Monique Uerijkers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. [Monique Rijkers]

Advertising
Advertising

Monique menambakan, pelarangan warga Indonesia ke Israel akan berdampak besar bagi umat Kristen. Bagi pemerintah Israel, jelasnya, mungkin tidak ada pengaruhnya dari sisi pendapatan devisa karena jika ke Israel dana yang dikeluarkan kurang dari US$ 1.000 atau sekitar Rp 13,9 juta (kurs Rp 13.937/dolar).

"Meskipun mungkin kecil bagi Israel dari sisi dana yang masuk, tapi bagi umat Kristen sangat dirugikan karena tidak bisa ziarah ke kota suci Yerusalem," tuturnya.

Apa yang disampaikan oleh Monique berbeda dengan sikap Medy Zalfitri Latief. Menurut Medy, seorang operator perjalanan umrah dan haji, pelarangan Israel itu tidak memiliki dampak besar bagi bisnisnya. "Karena belum tentu setahun sekali umat Islam ke Yerusalem."

"Barangkali keputusan pemerintah Israel merugikan umat Kristen, tapi untuk kami tidak sama sekali. Sebab, tujuan ke Yerusalem itu bukan wajib melainkan sebagai bonus saja ketika berumrah," kata Medy kepada Tempo. "Kami hanya ingin salat ke Masid Al Aqsa di Yerusalem, setelah itu terbang ke Arab Saudi untuk umrah mengunjungi Madinah dan Mekah," tambahnya.Ngopi di Yerusalem, Israel, Muslim dan Yahudi di layar belakang. [Monique Rijkers]

Baca: Ini Produk Israel yang Diimpor Indonesia

Sementara itu, Tody Santosa, yang pernah mengunjungi Israel tahun lalu dan memiliki kegemaran jalan-jalan itu, mengatakan kepada Tempo, keputusan pemerintah Israel melarang mengeluarkan visa bagi warga Indonesia tak perlu dirisaukan.

"Memang penjagaannya sangat ketat oleh tentara Israel ketika kami masuk ke negeri itu. Rombongan kami sebanyak 30 orang dikawal oleh satu jip berisi delapan tentara," ujarnya. "Setiap pindah dari satu tempat ke tempat lain di Yerusalem, kami selalu mendapatkan kawalan tentara. Meskipun begitu, kami tenang saja dan menikmati keindahan Yerusalem, kota suci bagi Yahudi, Kristen dan Islam," tutur pemeluk agama Buddha ini.

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

6 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

11 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

19 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

22 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya