Insiden Penyerangan di Belgia, 2 Polisi Tewas Ditikam
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 30 Mei 2018 19:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Belgia digegerkan dengan sebuah aksi penyerangan yang dilakukan oleh seorang laki-laki yang diketahui bernama, Benjamin Herman, 29 tahun. Insiden ini menewaskan tiga orang, dimana dua orang diantaranya adalah aparat kepolisian.
Dikutip dari situs english.alarabiya.net, insiden penyerangan terjadi di kota Liege, Belgia pada Selasa pagi, 29 Mei 2018, pukul 10.30. Pelaku dengan bersenjata pisau menusuk dua polisi wanita sebelum merampas senjata api mereka, menembak kedua polisi wanita tersebut dan seorang pejalan kaki. Pelaku tewas dilumpuhkan polisi dan dua aparat mengalami luka-luka tembak.
Hingga berita ini diturunkan, motif penembakan masih belum jelas. Namun menurut sumber, Benjamin Herman, masuk dalam daftar khusus polisi karena dugaan hubungannya dengan kelompok radikal, ISIS.
Baca: Teror di Brussels, Belgia Abaikan Peringatan Turki
Baca: Belgia Tembak Mati Pelaku Ledakan di Stasiun Kereta Api
Stasiun televisi RTBF dalam laporannya menyebutkan serangan ini bisa terkait dengan tindakan teror, tanpa menyebut sumber di kepolisian dan pejabat yang melontarkan pernyataan tersebut.
"Sang penyerang mengambil senjata mereka, dan menembak mati keduanya (polisi wanita). Pistol itu memiliki 17 peluru. Dia kemudian menembak mati seorang pejalan kaki, 22 tahun, sebelum memasuki sekolah dan menyandera seorang wanita. Pelaku kemudian ditembak mati," kata Jaksa wilayah kota Liege, Philippe Dulieu.
Sebuah rekaman video amatir yang disiarkan oleh penyiar resmi Belgia menunjukkan pelaku penyerangan meneriakkan kata 'Allahu Akbar' ketika mengamuk di jalan. Laki-laki bersenjata itu diduga memiliki hubungan dengan kelompok ISIS.
Menteri Kehakiman, Belgia Koen Geens, mengatakan penyerang baru saja dibebaskan dari penjara pada Senin, 28 Mei, 2018. Dia adalah pelaku kriminal yang kerap keluar masuk penjara sejak 2003 untuk beberapa pelanggaran, termasuk pencurian dan narkoba.
Belgia terakhir kalinya diserang teror pada 2016 dan 2017. Ketika itu, serangan bom bunuh diri di bandara Brussels dan kereta bawah tanah total menewaskan 32 orang. Sejak serangan itu, aparat kepolisian dan tentara Belgia dalam keadaan siaga.