Aksi Mogok Massal Supir Truk Lumpuhkan Brazil

Reporter

Tempo.co

Senin, 28 Mei 2018 17:59 WIB

Peserta membawa poster dalam parade tahunan Gay Pride di sepanjang jalan Paulista Avenue, Sao Paulo, Brasil, 29 Mei 2016. Poster bertuliskan "Temer Tidak Akan," yang ditujukan kepada Michel Temer presiden interim Brasil. REUTERS/Nacho Doce.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brazil, Michel Temer, pada Ahad, 27 Mei 2018, waktu setempat, mengeluarkan keputusan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak atau BBM demi meredam aksi mogok massal supir truk di seluruh Brazil yang telah berlangsung selama sepekan.

Aksi mogok massal para supir truk ini dilatarbelakangi oleh kenaikan harga BBM yang meroket di Brazil sebagai akibat dari jatuhnya harga minyak dunia dan depresiasi perekonomian atau penyusutan mata uang di Brazil.

Aksi mogok masal tersebut telah berdampak fatal dan membuat lumpuhnya ekonomi Brazil. Pasokan makanan, BBM serta distribusi barang-barang ekspor terhambat karena aksi mogok massal ini. Banyak rumah sakit, sekolah, universitas, hingga jadwal penerbangan pesawat terpaksa menghentikan aktivitas mereka akibat aksi ini.

Aksi mogok masal pun telah menyebabkan kelangkaan barang di toko dan kekurangan stok BBM di stasiun pengisian bahan bakar.

Baca: Eks Presiden Brazil Didakwa Melakukan Praktik Korupsi

Advertising
Advertising

Michel Temer, Presiden Brazil sementara. REUTERS

Sebelum pemerintah Brazil memutuskan menurunkan harga BBM, para supir truk menutup jalan di seantero Brazil sehingga membuat Brazil tak punya pilihan selain mengeluarkan dekrit.

“Kami sudah melakukan langkah yang menjadi bagian kami untuk menyelesaikan persolan serta derita yang kita alami ini,” kata Temer, yang mulai khawatir hewan-hewan akan mati kelaparan bila kondisi ini tidak juga berakhir.

Baca: Korupsi, Mantan Presiden Brazil Dihukum 12 Tahun

Diantara keputusan pemerintah yang diterbitkan itu pada Ahad, 27 Mei 2018, yakni menurunkan harga bahan bakar diesel sebesar 12 persen yang semula US$.1,23 atau Rp. 17.200 per liter menjadi US$.0,13 atau setara Rp. 1.800 per liter dalam kurun waktu 60 hari. Namun setelah diskon harga minyak ini diberlakukan dalam waktu dua bulan, pemerintah secara bertahap akan menyesuaikan harga kembali.

Aturan lain yang terdapat dalam keputusan pemerintah ini adalah pengemudi truk tidak lagi dibebankan biaya oleh operator jalan tol saat mereka sedang tidak membawa muatan kargo. Selain itu, Brazil juga mengatur kenaikan upah minimum pengiriman barang sebesar 30 persen yang dibayarkan untuk para pengemudi truk.

Brazil merupakan negara anggota G20 yang dianggap maju dalam hal pembangunan ekonomi di dunia. Akan tetapi, dalam lima hari saja pemogokan supir truk berlangsung, negara ini telah mengalami kerugian hingga US$ 2,8 Milyar atau setara dengan Rp 391 milyar seperti dilansir surat kabar Folha de Sao Paolo.

Pemogokan supir truk semakin berdampak pada ekonomi Brazil mengingat 60 persen kegiatan ekonomi bertumpu pada distribusi barang. Sebagai konsekuensi, truk menjadi salah satu andalan distribusi barang baik dalam negeri atau ekspor akibat dari pembangunan rel kereta api yang buruk di negara tersebut. Harga BBM terus meningkat di Brazil sejak 2016 atau ketika mantan Presiden Dilma Rouseff dimakzulkan dan digantikan oleh wakilnya, Michel Temer.

REUTERS|FINANCIAL TIMES|BUSINESSTIMES|DW|RIOTIMES|RTNEWS|ZIKRIL HAKIM BADRI

Berita terkait

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

17 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

31 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

31 hari lalu

Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

29 Februari 2024

Korea Selatan Adukan Dokter yang Mogok Kerja ke Polisi

Korea Selatan memberi batas waktu hingga hari ini untuk ribuan dokter yang mogok kerja agar kembali bertugas.

Baca Selengkapnya

Dokter Muda di Korea Selatan Ikut Mogok Kerja, RS di Seoul Kelabakan

22 Februari 2024

Dokter Muda di Korea Selatan Ikut Mogok Kerja, RS di Seoul Kelabakan

Rumah sakit di Korea Selatan kewalahan menangani pasien karena ribuan dokter mogok kerja termasuk yang sedang magang.

Baca Selengkapnya

10 Kota Paling Ramah di Dunia, Ada di Brazil hingga Jepang

2 Februari 2024

10 Kota Paling Ramah di Dunia, Ada di Brazil hingga Jepang

Ada sepuluh kota teratas yang dipilih berdasarkan jumlah penyedia akomodasi yang menerima Traveller Review Award 2024 Booking.com

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Pulau Berbahaya di Dunia yang Perlu Anda Ketahui

19 Januari 2024

Inilah 4 Pulau Berbahaya di Dunia yang Perlu Anda Ketahui

Empat pulau ini disebut pulau berbahaya karena beberapa alasan.

Baca Selengkapnya

WPR: Kerusakan Hutan Indonesia Nomor 2 Terluas di Dunia

18 Januari 2024

WPR: Kerusakan Hutan Indonesia Nomor 2 Terluas di Dunia

Indonesia menempati urutan 2 sebagai negara dengan kerusakan hutan terluas di dunia.

Baca Selengkapnya

Brazil Menunda Persyaratan Visa untuk 3 Warga Negara Ini

9 Januari 2024

Brazil Menunda Persyaratan Visa untuk 3 Warga Negara Ini

Pemerintah Brazil sejak tahun lalu berencana menerapkan syarat visa untum tiga negara tertentu

Baca Selengkapnya

Ibu Negara Tuntut X Musk atas Akun Diretas, Ada Cercaan Misoginis

20 Desember 2023

Ibu Negara Tuntut X Musk atas Akun Diretas, Ada Cercaan Misoginis

Ibu negara ini menuntut X Musk atas akun yang diretas.

Baca Selengkapnya