Basmi Penyakit, Selandia Baru Siap Bunuh 150 Ribu Sapi

Selasa, 29 Mei 2018 05:49 WIB

Sapi Selandia Baru.[radionz.co.nz]

TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru berencana membunuh sekitar 150.000 ekor sapi untuk memberantas bakteri penyebab penyakit yang mengancam sapi ternak.

Pemerintah dan pengusaha industri mengumumkan rencana ini pada Senin, 28 Mei 2018, seperti dilaporkan Time.com. Mereka mengatakan rencana ini akan menelan biaya ratusan juta dolar, dan jika berhasil akan menjadi negara terinfeksi pertama yang mampu membasmi Mycoplasma bovis.

Pertanian menjadi penyangga perekonomian di Selandia Baru sehingga isolasi penyakit membantu melindungi industri pertanian dari beberapa penyakit yang menyerang ternak.

Pada Juli lalu, Mycoplasma bovis ditemukan di Selandia Baru untuk pertama kalinya. Penyakit ini ditemukan di Eropa dan Amerika Serikat. Bakteri Mycoplasma bovis menyebabkan sapi terinfeksi mastitis, radang paru-paru, radang sendi dan penyakit lainnya. Namun bakteri ini tidak dianggap sebagai ancaman keamanan pangan, tetapi menyebabkan kerugian produksi pada pertanian.

Baca: Dituduh Bunuh Sapi, Muslim India Ini Tewas Dipukuli Massa

Advertising
Advertising

Pejabat mengatakan mereka berencana untuk membunuh semua sapi di peternakan manapun di mana bakteri ditemukan, bahkan jika masih ditemukan beberapa hewan sehat di antara sapi yang terinfeksi. Sapi yang disembelih kemudian dimanfaatkan untuk daging sapi olahan atau dikubur dan dibakar di tempat pembuangan yang sudah diatur.

Visual daging sapi yang terinfeksi bakteri Mycoplasma bovis. [ResearchGate.net]


Pemerintah mengungkapkan petugas berhak secara hukum memasuki peternakan dan menyembelih hewan ternak bahkan jika seorang petani menolak, tetapi pemerintah berhadap tidak ada kasus pemaksaan untuk penerapan rencana ini.

Katie Milne, ketua nasional dari kelompok advokasi asosiasi peternak Selandia Baru, Federated Farmers, mengatakan sangat penting untuk menyingkirkan Mycoplasma bovis selama masih ada peluang. Dia mengatakan Federated Farmers akan mencoba meyakinkan para petani yang terkena dampak untuk mendukung rencana ini termasuk masalah kompensasi.

Baca: Protes Kotoran Sapi, Nyawa Pria di India Melayang

Sejauh ini telah ditemukan kasus Mycoplasma bovis di 38 peternakan di seluruh Selandia Baru. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 142 peternakan. Dari hasil penelitian, bakteri diyakini tiba di Selandia Baru 18 bulan sebelum pertama kali diidentifikasi.

Sekitar 24.000 sapi telah disembelih dalam beberapa bulan terakhir dan setidaknya 128.000 lebih harus disembelih dalam waktu satu atau dua tahun ke depan. Biaya program pemberantasan diperkirakan mencapai U$ 616 juta atau Rp 8,6 triliun selama sepuluh tahun. Pemerintah Selandia Baru akan menganggarkan sekitar dua pertiga dari biaya keseluruhan sementara petani dan industri peternakan sapi akan membayar sisanya.

Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

12 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

23 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

30 hari lalu

Ratusan Sapi Impor dari Australian Mati di Perjalanan, Bapanas Klaim Stok Daging Aman

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi klaim stok daging sapi aman, meski ada impor sapi hidup mati dalam perjalanan laut.

Baca Selengkapnya

Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

35 hari lalu

Kementan Bakal Lakukan Investigasi dan Penutupan Sumber Ternak Impor Imbas Sapi Hidup Australia Mati di Atas Kapal

Kementan akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

36 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

40 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

42 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

42 hari lalu

ID FOOD Datangkan 2.350 Ekor Sapi Australia Akhir Bulan Ini, Daging Sapi Beku Asal Brasil Masuk April

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menyatakan pihaknya akan mendatangkan 2.350 ekor sapi asal Australia pada akhir Maret ini.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

44 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

47 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya