Kemenlu Siapkan Sistem Canggih Pendataan WNI di Luar Negeri

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 26 Mei 2018 17:56 WIB

Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri sedang menyiapkan sistem data WNI di luar negeri yang saling terintegrasi. Diperkirakan sistem pendataan ini siap diluncurkan satu sampai dua tahun lagi.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan sistem pendataan yang sudah dibuat oleh pihaknya ini ditujukan untuk membuat satu data terpusat mengenai jumlah WNI di luar negeri. Sistem ini akan terintegrasi dengan data imigrasi Indonesia dan pemerintah daerah. Dengan begitu jika ingin mengetahui berapa jumlah WNI di luar negeri, maka data yang diberikan sudah presisi.

"Akurasi data WNI di luar negeri masih rendah karena ketika WNI pindah negara, tidak terdeteksi. Jadi intinya, bagaimana kita mempunyai data yang akurat. Contohnya pada pemilu 2014, data kami memperlihatkan ada 2.7 juta WNI di luar negeri. Namun yang terverifikasi cuma 700 ribu WNI dan yang menyerahkan hak suara dalam pemilu 2014 hanya 400 ribu orang," kata Iqbal, Kamis, 24 Mei 2018, dalam acara buka puasa bersama media, di Jakarta.

Baca: Kemenlu Serukan WNI di Perbatasan Oman-Yaman Segera Keluar

Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri. TEMPO/Frannoto

Advertising
Advertising

Baca: Beberapa WNI Antre Eksekusi Mati di Malaysia

Iqbal menceritakan, data Kemenlu mencatat per Mei 2018, ada sekitar 3.2 juta WNI di luar negeri. Namun angka ini akan berbeda dengan catatan BNP2TKI dan imigrasi. Untuk itu, penting membuat suatu sistem data terpusat yang saling terintegrasi. Rencananya, sistem yang masih dalam proses pembuatan ini akan diintegrasikan pula dengan data buku nikah Kementerian Agama.

Untuk membuat sistem pendataan yang saling terintegrasi seperti ini, dana investasi yang dirogoh sekitar Rp.690 juta. Jumlah ini disebut Iqbal tidak mahal dibanding proyek pendataan penduduk yang lain. Bukan hanya itu, kecanggihan sistem ini pun memungkinkan semua data yang masuk akan terkoneksi dengan data kantor-kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.

"Melalui sistem ini, kami memegang semua kode NIK sehingga kapanpun bisa membuat perubahan. Berbeda dengan data KPU yang tersandera oleh vendor. WNI yang masuk secara ilegal ke suatu negara bahkan bisa masuk sistem pendataan terpusat ini dengan menunjukkan bukti bahwa dia tinggal di negara tersebut. Sedangkan untuk WNI yang ada di Israel, akan bantu oleh KBRI Amman, Yordania," kata Iqbal.

Ditargetkan, pada 2019 semua kantor perwakilan Indonesia di luar negeri akan menerapkan sistem pendataan WNI ini.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

4 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

4 hari lalu

Profil Maarten Paes, Kiper Klub MLS FC Dallas yang Resmi Jadi WNI

Maarten Paes memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

4 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

5 hari lalu

Maarten Paes Tak Sabar Main untuk Timnas Indonesia, Kemungkinan Besar Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Maarten Paes yang telah resmi menjadi WNI pada Selasa, 30 April 2024, mengaku tak sabar untuk bermain bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

6 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya