Kuasa Hukum Najib Razak Pertanyakan Tuduhan Jaksa Agung dan MACC

Rabu, 23 Mei 2018 12:27 WIB

Mantan PM Malaysia, Najib Razak, saat tiba di Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, 22 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara yang mewakili Najib Razak mmpertanyakan bagaimana mantan jaksa agung Abdul Gani Patail dan MACC bisa menuduh Najib Razak melakukan tindak kejahatan yang terjadi antara Juli atau Agustus 2015.

Tim kuasa hukum Najib Razak mengatakan pihaknya mempertanyakan apakah MACC telah benar-benar menyelesaikan penyelidikan Najib Razak sebelum memutuskan untuk menuntutnya, seperti dilaporkan Malaysiakini, 23 Mei 2018.

Dilaporkan mantan jaksa agung Abdul Gani Patail merencanakan menuntut Najib Razak pada 2015 silam sebelum ia dicopot dari jabatan jaksa agung.

Baca: Eksklusif -- KPK Malaysia Periksa Najib Razak, Awang Bilang Ini

Sementara tim kuasa hukum mempertanyakan pernyataan MACC yang merencanakan memulai persidangan terhadap najib Razak, karena penyelidikan belum selesai.

Advertising
Advertising

Selasa kemarin, Najib Razak diperiksa selama lima jam lebih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia atau MACC. Najib Razak memaparkan ia memberikan keterangan terkait SRC International dalam skandal 1MDB.

"Saya memberikan keterangan terkait SRC kepada MACC pada 2015. Keterangan saya hari ini terkait dengan itu," ujar Najib Razak. Najib diperiksa mulai jam 10 pagi hingga jam 2.15 siang. Najib Razak juga menyampaikan akan kembali diperiksa MACC pada 24 Mei.

Baca: Najib Razak Ditanya KPK Soal Aliran Uang Skandal 1MDB dan SRC

SRC sendiri merupakan anak perusahaan negara 1MDB yang dibuat saat pemerintahan Najib Razak dalam bidang investasi energi. MACC menduga ada aliran dana ke rekening pribadi Najib Razak dari SRC International.

Ketua KPK Malaysia atau MACC yang baru Datuk Seri Mohd Shukri Abdull berbicara saat konferensi pers di gedung MACC, 22 Mei 2018.[Azneal Ishak/Malaymail]

Kepala Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC), Datuk Seri Mohd Shukri Abdull, mengatakan badan anti-korupsi akan mengambil pernyataan dari dua saksi penting sebelum melanjutkan untuk melakukan penangkapan terkait dengan SRC International dan 1Malaysia Development Berhad.

"Sampai kita mendapatkan dua saksi yang sangat penting, maka kami akan mendapatkan butki. Kasus ini berada di bawah Datuk Seri Azam Baki, ujar Mohd Shukri usai pemeriksaan Najib Razak di gedung MACC. MACC masih melakukan pemeriksaan keterangan Najib Razak untuk bisa membawanya ke pengadilan.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

12 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

12 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya