Cina Wajibkan Tempat Ibadah Mengibarkan Bendera Nasional

Rabu, 23 Mei 2018 06:05 WIB

Warga melintas di halaman Masjid Niujie, di Beijing, Cina, 3 Mei 2018. Masjid Niujie memiliki arsitektur bangunan tradisional Tiongkok dan Arab, dengan luas keseluruhan komplek masjid mencapai 6000 meter persegi. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mewajibkan semua tempat ibadah mengibarkan bendera nasional dan mempelajari konstitusi, nilai-nilai inti sosialis negara itu. Hal ini untuk memperkuat konsep kebangsaan dan meneruskan semangat patriotisme.

Imbauan itu dirilis oleh Asosiasi Islam Cina atau The China Islamic Association pada akhir pekan, yang dipuji sebagai kemajuan untuk perkembangan agama.

Baca: Cina Bersiap Ambil Sampel DNA Etnis Uighur Muslim

Dalam surat yang diterbitkan di situsnya, asosiasi tersebut mendesak masjid di Cina untuk menaikkan bendera nasional sepanjang waktu dan ditempatkan di posisi-posisi penting.

Seperti dilansir Times of India pada 22 Mei 2018, imbauan itu juga mewajibkan asosiasi dan masjid harus mempelajari konstitusi Cina, nilai-nilai inti sosialis dan budaya tradisional klasik.

Kelas-kelas studi hukum harus dberikan agar umat Islam dapat melakukan kegiatan keagamaan sesuai dengan hukum dan benar memahami hubungannya dengan doktrin agama.

Baca: Cina Paksa Tahanan Muslim Menyantap Makanan Haram

Advertising
Advertising

Asosiasi Ilsma Cina adalah badan yang berafiliasi dengan pemerintah dan memiliki kekuatan tunggal untuk mengakreditasi para imam.

Surat itu berasal dari peraturan pemerintah yang baru saja direvisi tentang urusan agama, yang mulai berlaku pada Februari lalu. Surat itu mendorong kelompok-kelompok hak asasi untuk menyuarakan keprihatinan akan kebebasan beragama.

Islam adalah salah satu dari lima agama yang diakui secara resmi oleh partai Komunis Cina. Negara ini adalah rumah bagi sekitar 23 juta Muslim dan sekitar 35.000 masjid. Mayoritasnya berada di Xianjiang yang merupakan rumah bagi etnis Uyghur.

Imbauan agar tempat ibadah mengibarkan bendera nasional dan mempelajari konstitusi juga tidak lepas dari kritik beberapa netizen di media sosial.

Baca: Cina Larang Nama Berbau Islam untuk Bayi di Xinjiang

Pengguna Internet mempertanyakan apakah mengibarkan bendera nasional di situs keagamaan merupakan pelanggaran terhadap prinsip pemisahan politik dan agama.

Menanggapi kritikan itu, para ahli mengatakan hukum Cina menetapkan politik dan agama tidak boleh saling mengganggu, tetapi bendera nasional mewakili negara, bukan politik dan bendera itu tidak mengintervensi kebebasan kegiatan keagamaan.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya