Turki Jatuhkan Hukuman Seumur Hidup kepada 104 Terdakwa Kudeta

Selasa, 22 Mei 2018 17:51 WIB

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada 104 orang atas keterlibatan mereka dalam upaya kudeta pada Juli 2016. Mantan personel militer yang terlibat divonis hukuman hidup oleh pengadilan di provinsi barat Izmir, Senin, karena dituduh berupaya menggulingkan tatanan pemerintahan sah. Hukuman penjara seumur hidup menggantikan hukuman mati di Turki, tapi membuat kondisi yang lebih keras daripada hukuman seumur hidup yang normal.

Hingga kini, total 280 staf militer diadili atas tuduhan keterlibatan kudeta gagal, seperti yang dilaporkan Al Jazeera, 22 Mei 2018. Di antara para terdakwa yang menerima hukuman seumur hidup, ada mantan kepala angkatan udara staf Letnan Jenderal Hasan Huseyin Demiraslan dan mantan Komandan Pasukan Angkatan Laut Aegea, Jenderal Besar Memduh Hakbilen.

Baca: Presiden Turki Dilarang Kampanye di Sarajevo Bosnia

Pengadilan memvonis 21 tersangka hukuman penjara 20 tahun atas tuduhan membantu upaya pembunuhan presiden, sementara 31 lainnya diberi hukuman antara 7 tahun 6 bulan dan 10 tahun 6 bulan karena menjadi anggota kelompok teror bersenjata. Vonis ini didasarkan adanya dugaan komplotan untuk membunuh Presiden Recep Tayyip Erdogan pada malam kudeta ketika dia sedang berlibur di resor Aegean Marmaris bersama keluarganya.

Pendukung Presiden Tayyip Erdogan berfoto selfie di depan tank setelah berhasil menggagalkan kudeta militer di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki, 16 Juli 2016. Warga bersuka cita dan merayakan kegagalan kudeta militer dengan berfoto selfie di depan tank militer. REUTERS

Advertising
Advertising

Baca: Turki Menahan 92 Guru Diduga Terkait Jaringan Gulen

Menurut kepresidenan Turki, upaya kudeta itu menewaskan lebih dari 240 orang, tidak termasuk kudeta. Sedangkan 2.000 lebih terluka dalam insiden itu. Ankara menuduh seorang ulama yang menetap di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, sebagai aktor kudeta. Namun Gulen menyangkal tuduhan itu. Pemerintah Turki mengatakan gerakan Gulen adalah sebuah organisasi teroris, yang mengklaim bahwa anggotanya telah menjalankan pemerintahan ganda dalam birokrasi sipil dan militer untuk kepentingan mereka sendiri.

Setelah upaya kudeta, puluhan ribu orang telah ditangkap dan aparat negara dipecat atau diskors karena diduga terkait dengan gerakan Gulen atau Partai Kurdi yang dilarang selama darurat militer pada Juli 2016. Negara Barat dan aktivis mengecam langkah pemerintah dan menuntut agar darurat militer Turki diakhiri.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

11 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

11 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

17 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

19 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya