Universitas Cina Cabut Larangan Mahasiswi Pakai Rok Mini

Rabu, 23 Mei 2018 15:26 WIB

Ilustrasi wanita dengan rok mini dan celana ketat (legging). glamradar.com

TEMPO.CO, Jakarta - Satu universitas di Cina mencabut larangan penggunaan rok mini dan hotpants di perpustakaan setelah terjadi protes dari para mahasiswi.

Hunan Agricultural University awalnya mengeluarkan pembatasan penggunaan rok mini dan hotpants setelah seorang sarjana laki-laki mengeluh pemandangan wanita mengenakan rok mini yang mengganggu konsentrasi perkuliahannya.

Baca: Makin Tinggi Rok, Makin Besar Diskon

Pemberitahuan di pintu perpustakaan membatasi siswa memasuki area kampus dengan mengenakan gaun dan celana pendek kurang dari 50cm panjangnya.

Peraturan itu membuat banyak mahasiswi dilarang masuk perpustakaan oleh penjaga keamanan karena pakaian mereka.

Larangan itu lantas mengundang kecaman di media sosial Cina, terutama setelah dilaporkan rok mini adalah bentuk pelecehan seksual.

Baca: Restoran di Cina Berikan Diskon buat Wanita Pemakai Rok Mini

"Memakai pakaian tidak mengirimkan undangan seksual," kata seorang pengguna Weibo. "Alasannya tidak ada."

Advertising
Advertising

Universitas kemudian menghapus pemberitahuan pada akhir pekan dan mengeluarkan permintaan maaf kepada mahasiswi.

"Kami meminta maaf atas kebingungan dan ketidaknyamanan yang dibawa oleh pekerjaan kami baru-baru ini," demikian pernyataan pihak universitas, seperti dilansir Independent pada 22 Mei 2018.

Baca: Ancaman bagi Model: Didenda bila Pakai Rok Mini

Larangan rok mini diganti dengan pemberitahuan yang membatasi mahasiswa dan mahasiswi memasuki perpustakaan universitas di Cina itu dengan mengenakan rompi serta sandal jepit.

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

6 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

15 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

18 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

18 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya