Najib Razak Ditanya KPK Soal Aliran Uang Skandal 1MDB dan SRC

Selasa, 22 Mei 2018 16:00 WIB

Mantan PM Malaysia, Najib Razak, saat tiba di Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, 22 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan perdana menteri Malaysia, Najib Razak, diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Kosupsi Malaysia (MACC) terkait skandal keuangan yang melibatkan perusahaan negara 1MDB setelah ia kalah dalam pemilihan umum.

Najib Razak dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (MACC) pada Selasa 22 Mei 2018, dan ditanya soal bagaimana uang negara senilai RM 42 juta atau Rp 149 miliar (kurs Rp 3.563,73) dari anak perusahaan negara SRC International bisa mengalir ke rekening pribadi Najib Razak.

"Pemeriksaan ini untuk kesaksian, bukan untuk penahanan," tutur ketua MACC Mohd Shukri Abdull, seperti dilaporkan Aljazeera, 22 Mei 2018. Mohd Shukri menyatakan akan memeriksa keterangan dua saksi penting sebelum melakukan penahanan dalam kasus SRC dan 1MDB.

Baca: KPK Malaysia Panggil Najib Razak Soal Skandal 1MDB Hari Ini

"Tergantung pada bukti dan berkas, dan juga bagaimana jawaban Najib Razak saat ditanya...jika kami mendapat jawaban yang memuaskan kami akan melepaskannya, tapi jika kami ingin mendapatkan keterangannya lagi kami akan memeriksa kembali," ujar Shukri, seperti yang dilaporkan Channel News Asia.

Advertising
Advertising

Mantan PM Malaysia, Najib Razak, saat tiba di Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, 22 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin

MACC bisa melacak aliran dana dari SRC lebih mudah karena transaksi dilakukan melalui pihak Malaysia, namun transfer dana 1MDB lebih banyak mengalir ke bank dan perusahaan asing.

SRC adalah anak perusahaan dari perusahaan milik negara 1MDB dan diduga oknum pejabat Malaysia telah mencuri uang melalui perusahaan ini sekitar US$ 4,5 miliar atau Rp 63 triliun (kurs Rp 14.135,59).

Baca: Eksklusif -- Awang: Mahathir Ungkap Skandal 1MDB dalam 100 Hari

Pada 2016 departemen kehakiman Amerika Serikat mengajukan kasus ke pengadilan untuk menyita US$ 1 miliar lebih aset yang disimpan di Amerika Serikat terkait 1MDB. Penyelidik Amerika Serikat juga menduga US$ 700 juta atau Rp 9,8 triliun dana terkait skandal 1MDB mengalir ke rekening pribadi Najib Razak.

Pada saat menjabat perdana menteri, jaksa agung yang ditunjuk oleh Najib Razak pada 2016 telah membersihkan nama Najib Razak dari investigasi, dan mengatakan aliran dana US$ 681 juta atau Rp 9,6 triliun adalah sumbangan politik dari keluarga kerajaan Saudi yang sebagian telah dikembalikan. Sementara pada Rabu dan Kamis lalu, polisi Malaysia menyita tas berisi uang tunai, perhiasan dan ratusan tas mewah dalam penggerebekan di beberapa kediaman Najib Razak sebagai bagian dari penyelidikan.

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

6 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

7 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

8 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

9 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya