Jerman Dalami Dugaan Penipuan Data Pencari Suaka

Reporter

Tempo.co

Selasa, 22 Mei 2018 07:33 WIB

Sebagian pengungsi mengumumkan aksi mogok makan, dalam demonstrasi meminta reunifikasi dengan anggota keluarga di Jerman, di dekat gedung parlemen di Athena, Yunani, 1 November 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas migrasi Jerman telah memperluas upaya pembuktian terhadap kasus dugaan penipuan data pelamar pencari suaka. Sekarang ini, sekitar 10 petugas lapangan sedang disidik menyusul kecurigaan pemberian izin tinggal para para pengungsi tanpa dasar yang tepat.

Dikutip dari situs rt.com pada Senin, 21 Mei 2018, Federasi Migrasi dan Suaka Jerman atau BAMF, telah mengumumkan akan mengevaluasi sekitar 18.000 kasus pengungsi di kota Bremen terhitung sejak tahun 2000 menyusul terbongkarnya kasus seorang pejabat berwenang di wilayah itu yang kedapatan memberikan persetujuan izin tinggal pada hampir 2.000 pencari suaka pada rentan waktu 2013 dan 2016 terhadap para pelamar suaka yang tidak sesuai dengan kriteria pemerintah. Pejabat itu diduga telah menerima uang suap dari setidaknya 1.200 pencari suaka pada rentan waktu tersebut.

Baca: Pengadilan Jerman Tolak Gugatan Pengungsi terhadap Facebook

Kanselir Jerman Angela Merkel berfoto bersama pengungsi asal Suriah Anas Modamani. rt.com

Baca: 6.000 Pengungsi Anak-anak Hilang di Jerman, Ini Kisahnya

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada hari Minggu kemarin, 20 Mei 2018, Jerman memastikan penyidikan terhadap kasus ini telah diperluas dengan masuknya lebih dari 10 pejabat lapangan pemberi suaka dalam daftar investigasi. BAMF mengumumkan akan mengevaluasi tempat para pejabat itu bertugas. Sedangkan untuk 2017, total ada sekitar 8.500 kasus akan dievaluasi.

Tak hanya itu, BAMF juga akan mengevaluasi sebuah komplain dari seorang pegawai pemerintahan yang pada 6 Februari 2018 telah meminta dilakukan evaluasi karena adanya penilaian berbeda prosedur pemberian suaka. Badan Audit tertinggi Jerman telah diperintahkan oleh Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofe, agar melakukan upaya pembuktian atas kasus penipuan pelamaran pencari suaka ini.

Lebih dari 1.6 juta pengungsi, yang umumnya dari Afrika dan negara-negara Timur Tengah, tiba di Jerman sejak 2014 menyusul diterbitkannya kebijakan 'buka pintu' yang dilakukan oleh Kanselir Jerman, Angela Merkel. Gelombang migran yang membanjiri Jerman telah membuat negara itu terbelah secara politik hingga naiknya dukungan paa partai anti-migran, Partai Alternatif Jerman atau AfD. Naiknya dukungan pada AfD juga terjadi saat sejumlah serangan teror yang melibatkan pengungsi terjadi di Jerman, termasuk tindak kekerasan seksual.

Pada Oktober 2017, Partai CDU dan partai turunanya, CSU sepakat untuk hanya menerima sekitar 200 ribu pencari suaka per tahun. Majalah Der Spiegel mewartakan dalam dua tahun ke depan Jerman berencana menghabiskan sekitar €78 miliar untuk mengatasi masalah terkait migrasi.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

5 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

9 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

9 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

9 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

15 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya