Soal Penembakan Siswa SMA di Texas, Trump Bilang Ini

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 19 Mei 2018 18:31 WIB

Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 13 April 2018. Donald Trump mengatakan menurutnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab untuk itu. (AP Photo/Susan Walsh)

TEMPO.CO, Washington - Menanggapi tragedi penembakan di Texas, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan penembakan massal di sekolah telah berlangsung terlalu lama di AS. Trump menyampaikan ucapan belasungkawa.

Trump mengatakan ini dalam pernyataan publik pertamanya mengenai penembakan siswa Sekolah Menengah Atas Santa Fe, Texas, yang menewaskan 9 siswa dan 1 guru pada Jumat, 18 Mei 2018 waktu setempat.

Baca: Penembakan di Texas, 9 Siswa SMA dan 1 Guru Tewas

Advertising
Advertising

"Sayangnya, saya harus mulai dengan mengungkapkan kesedihan dan hati yang hancuri atas penembakan mematikan di Santa Fe High School di Texas," kata Trump, seperti dilansir CNN pada Jumat, 18 Mei 2018. "Ini sudah berlangsung terlalu lama di negara kita, berdekade lamanya."

Trump mengatakan pemerintah federal sedang berkoordinasi dengan pejabat setempat untuk menangani masalah ini. Seperti dilansir Time, Trump mengatakan ini sebelum pertemuan puncak di Gedung Putih mengenai reformasi penjara.

Baca: Penembakan di Texas, Pelaku Siapkan Bom dan Panci Berpaku

Pada Jumat sore, Trump memerintahkan pengerekan bendera setengah tiang untuk mengenang para korban. "Kami berduka atas kehilangan nyawa yang mengerikan dan mengirimkan dukungan kami kepada semua orang yang terkena dampak serangan yang benar-benar mengerikan ini," kata Trump.

Pernyataan publik Trump ini diberikan menyusul kecaman terhadap cuitan kontroversialnya di Twitter sesaat setelah penembakan itu terjadi.

“Penembakan di sekolah di Texas. Laporan awal tidak terlihat bagus. Tuhan memberkati semua! ” cuit Trump.

Banyak orang, termasuk publik figur menyayangkan cuitan Trump itu. Mereka kesal karena merasa bahasa itu tidak menunjukan kepekaan terhadap situasi menyedihkan tersebut, terutama bagi orang tua siswa di sekolah.

Pada Jumat pagi, 18 Mei 2018, Dimitrios Pagourtzis menembaki temannya di sebuah kelas seni di Sekolah Menengah Atas Santa Fe, Texas.

Saat melakukan aksinya, Pagourtzis sempat berteriak di ruang kelas seni itu. “Kejutan,” ucapnya, lalu melakukan penembakan menggunakan senapan dan pistol revolver kaliber 38.

Dari sepuluh orang korban tewas penembakan itu, dua di antaranya guru bernama Cynthia Tisdale dan siswa pertukaran pelajar asal Pakistan, yaitu Sabika Sheikh.

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

13 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

2 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

5 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

5 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

5 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

5 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

6 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

6 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

6 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya