Media Jerman Sebut Negara Barat Teliti Novichok Sejak Jauh Hari

Kamis, 17 Mei 2018 16:07 WIB

Petugas teliti racun syaraf Novichok yang digunakan untuk meracuni eks mata-mata Sergei Skripal. [REUTERS/Peter Nicholls]

TEMPO.CO, Jakarta - Negara Barat dilaporkan telah mengetahui dan menganalisa agen syaraf Rusia, Novichok, yang digunakan untuk meracuni mantan mata-mata dan putrinya di Inggris, berasal dari sampel yang diperoleh Jerman pada 1990-an. Sejumlah media Jerman melaporkan perihal pengetahuan negara-negara barat atas Novichok jauh hari sebelum insiden peracunan Sergei Skripal, seperti dilansir Reuters, 17 Mei 2018.

Dalam laporan surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, surat kabar mingguan Die Zeit, dan televisi NDR dan WDR mengatakan badan mata-mata Jerman Bundesnachrichtendienst (BND) telah mengamankan sampel dari agen saraf Novichok dari seorang ilmuwan Rusia.

Sampel dianalisa di Swedia dan formula kimianya diberikan kepada pemerintah Jerman dan militer, laporan itu mengutip sumber yang mengatakan. Negara-negara Barat menggunakan informasi tersebut untuk membantu mengembangkan tindakan balasan.

Baca: Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya

Lambang Badan Intelijen Federal Jerman BND saat perayaan ulang tahun ke-10 di Berlin, Jerman, 28 November 2016. [REUTERS/Hannibal Hanschke]

Advertising
Advertising

Laporan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana Inggris mampu menganalisa racun yang dikatakannya digunakan untuk menyerang mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Inggris pada Maret.

Baca: Novichok, Pencabut Nyawa dari Rusia

Inggris menyalahkan Rusia atas keracunan itu. Lebih dari 20 negara Barat telah menunjukkan dukungan mereka untuk London dengan mengusir diplomat Rusia, dan ini menjadi pengusiran terbesar sejak Perang Dingin.

Moskow membantah terlibat dalam peracunan dan mengatakan London tidak memaparkan bagaimana menyelidiki racun itu.

"Penemuan tentang senjata khusus yang dikenal sebagai Novichok dan dikembangkan di bekas Uni Soviet sebagian besar berasal dari operasi rahasia BND yang tidak diketahui sebelumnya," tulis laporan gabungan media Jerman.

Baca: Republik Ceko Pecat Kepala Laboratorium Penguji Novichok

Juru bicara kementerian pertahanan Jerman mengatakan militer Jerman meneliti bagaimana perlindungan terhadap bahan kimia, biologi, radioaktif dan senjata nuklir, sesuai dengan hukum internasional, tetapi ia tidak dapat memberikan rincian soal bagaimana melindungi anggota militer dan penduduk Jerman. BND juga menolak mengomentari laporan tersebut.

Petugas mencari petunjuk racun Novichok. [REUTERS/Peter Nicholls]

Sementara mengutip dari Russia Today, 17 Mei 2018, badan intelijen Jerman memperoleh racun formula Novichok yang dijuluki sebagai "salah satu senjata kimia paling mematikan yang pernah dikembangkan" dari seorang pembelot Rusia di awal 1990an.

Seorang ilmuwan Rusia menyediakan intelijen Jerman dengan informasi tentang formula pengembangan Novichok untuk beberapa waktu setelah runtuhnya Uni Soviet.

Sampel akhirnya diselundupkan oleh istri ilmuwan dan dikirim oleh Jerman ke laboratorium kimia Swedia. Mengikuti analisa sampel, para ahli Swedia menetapkan formula substansi yang kemudian mereka serahkan ke Jerman.

Atas perintah Kanselir Jerman Helmut Kohl, BND kemudian membagikan formula itu dengan "sekutu terdekat" Berlin, termasuk dinas intelijen AS dan Inggris. Kemudian, Inggris, AS dan Jerman dilaporkan menciptakan unit khusus yang ditugaskan untuk mempelajari substansi, termasuk didalamnya perwakilan dari Perancis, Kanada dan Belanda.

"Beberapa negara NATO secara rahasia memproduksi agen kimia dalam jumlah kecil," empat media Jerman melaporkan, dan diduga untuk mengembangkan tindakan pencegahan yang diperlukan. Namun, belum jelas negara mana saja yang terlibat dalam produksi Novichok.

Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]

Sampel dari agen saraf terutama dipelajari oleh spesialis Inggris di laboratorium Porton Down. Inilah mengapa Inggris diduga terlampau cepat bahwa Novichok adalah zat yang digunakan untuk meracuni mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya Yulia pada Maret.

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

7 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

11 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

12 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

20 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

21 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya