Amerika Tetap akan Sita Kapal Pesiar Terkait Skandal 1MDB

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 15 Mei 2018 14:26 WIB

Petugas polisi Indonesia terlihat di atas kapal pesiar mewah 'Equanimity' di pulau Bali, Indonesia, 28 Februari 2018. Kapal pesiar yang ditaksir seharga Rp 3,4 triliun itu dimiliki oleh Low Taek Jho. AP

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pengusaha kontroversial Malaysia, Low Taek Jho, diperintahkan segera menyerahkan kapal pesiar seharga US $ 250 juta atau sekitar Rp3,5 triliun kepada Amerika Serikat terkait adanya dugaan korupsi pada skandal !MDB.

Ini terjadi setelah otoritas hukum AS menyatakan pengusaha itu membeli kapal pesiar mewah Equanimity menggunakan uang hasil dugaan korupsi 1 Malaysia Development Berhad, 1MDB.

Baca: PM Mahathir Mohamad Perintahkan Polisi Buka Laporan Audit 1MDB

Advertising
Advertising

Seorang hakim federal di Los Angeles, Dale Fischer, Amerika Serikat, mengatakan pada Senin bahwa,”Dia akan segera mengeluarkan perintah atas permintaan Departemen Kehakiman untuk menyita kapal Equanimity, yang saat ini masih berada di Indonesia.” Berita ini dilansir media The Star, Selasa, 15 Mei 2018.

Equanimity masih tertahan di Indonesia setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan gugatan tim pembela Jho Low. Dalam putusannya, pengadilan menyebutkan polisi tidak mengikuti prosedur yang tepat saat menyita kapal pesiar mewah itu.

Baca: Anak Tiri Najib Razak Curcol Skandal 1MDB di Facebook, Lalu Viral

Meskipun begitu, Fischer mengaku tidak mempercayai argumen yang menyebutkan putusannya akan tumpang tindih dengan putusan pengadilan asing.

Sebuah kapal pesiar mewah bernama "Equanimity" terlihat di pelabuhan Benoa di Bali, 28 Februari 2018. Indonesia telah menyita kapal pesiar mewah seluas 92 meter di pulau wisata Bali yang diinginkan oleh otoritas AS. AP

Jeremy Matz, yang menjadi pengacara perusahaan pemilik Equanimity, mengatakan kliennya akan mematuhi putusan final pengadilan yang mengikat untuk menyerahkan kapal pesiar itu. “Matz menyatakan akan mengajukan banding atas putusan itu atas nama kliennya,” begitu dilansir media The Star, Selasa, 15 Mei 2018.

Seperti dilansir The Star pada Selasa, 15 Mei 2018, Fischer mengatakan pengacara Jho Low dan perusahaan yang memegang hak atas kapal pesiar itu bakal ingin menyiapkan "dokumen mandamus" mereka siap. Ini terkait dengan ancaman keduanya untuk mengajukan banding atas putusannya.

Kapal itu disita oleh pihak berwenang Indonesia pada Februari atas permintaan otoritas Amerika Serikat.

Jho Low. scmp.com

Perintah untuk membawa kapal itu ke Amerika Serikat datang setelah Perdana Menteri Malaysia yang baru, Mahathir Mohamad, mengatakan akan membuka kembali penyelidikan dugaan korupsi terkait Skandal 1MDB.

Mahathir berulangkali menuding eks PM Najib Razak, yang memiliki kaitan deng Jho Low, dan menjadi komisaris di 1MDB terlibat dalam mega skandal itu. Namun Mahkamah Agung Malaysia memberhentikan pengusutan kasus itu dalam putusan kontroversial 2 tahun silam.

Seperti dilansir Malaysia Kini, dengan berkuasanya Mahathir, yang didukung oposisi Pakatan Harapan, kasus 1MDB ini akan dibuka kembali. Najib sendiri dilarang untuk meninggalkan Malaysia sejak Ahad, 13 Mei 2018. "Larangan itu atas perintah saya karena ada banyak hal terkait dia," kata Mahathir.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya