Eksklusif -- Welsh: Najib Razak Kemungkinan Terkena Proses Hukum

Editor

Budi Riza

Minggu, 13 Mei 2018 11:40 WIB

Najib Razak. AP

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pengamat politik Malaysia, Bridget Welsh, memperkirakan bekas Perdana Menteri, Najib Razak, bakal berurusan dengan hukum seusai menjadi orang nomor satu di negara itu.

Najib juga telah mengundurkan diri dari posisi Presiden Umno dan Ketua Barisan Nasional kemarin.

“Dia kemungkinan akan terkena dakwaan terkait skandal 1MDB,” kata Welsh kepada Tempo lewat email, Ahad, 13 Mei 2018.

Baca: Polisi Malaysia Gerebek Apartemen Mewah Terkait Najib Razak

Advertising
Advertising

Skandal 1MDB adalah skandal dugaan korupsi bernilai miliaran dolar atau puluhan triliun rupiah yang melibatkan perusahaan investasi pelat merah Malaysia. 1MDB merupakan singkatan dari 1 Malaysia Development Berhad, dengan Najib Razak sebagai komisaris.

Mahathir Mohamad menjalani pelantikan sebagai Perdana Menteri Malaysia baru di Istana Negara dan dipimpin Yang Dipertuan Agong, Sultan Muhammad V, Kamis, 10 Mei 2018. Reuters/Bernama

Proses investigasi sudah digelar oleh otoritas Malaysia namun hasilnya diklasifikasikan sebagai rahasia negara menggunakan undang-undang kerahasiaan.

Baca: Eksklusif -- Najib Razak Mundur dari Presiden Umno Hari Ini?

“Najib seharusnya membuka ke publik laporan soal 1MDB yang sekarang berada di bawah OSA,” kata Awang Azman, pengamat dari University of Malaya, kepada Tempo, Jumat, 27 April 2018.

OSA adalah Official Secrets Act, yang merupakan undang-undang buatan 1972 dan mengatur ketentuan soal dokumen pemerintah yang diklasifikasikan sebagai rahasia negara sehingga tidak bisa dibuka kepada publik.

Menurut Awang, skandal 1MDB ini berpengaruh terhadap popularitas Najib Razak sebagai PM. “Dia adalah PM yang paling tidak populer menjelang pemilu,” kata Awang. Pernyataan serupa juga dilontarkan pengamat Bridget Welsh dari John Cabot University.

Kolase foto (kiri) Bridget Welsh, pengamat politik dari John Cabot University, Roma, bekas Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (tengah, berbaju hijau muda) dan bekas Deputi PM Malaysia, Anwar Ibrahim (kanan, berbaju putih). Free Malaysia Today.

Mahathir, dalam pernyataannya kepada media kemarin, mengatakan telah memerintahkan polisi untuk mengusut dugaan tindak kriminal terkait skandal 1MDB. Ini juga yang menjadi alasan dia memerintahkan pencekalan Najib Razak kemarin, yang hendak berlibur ke Indonesia.

“Benar saya mencegah Najib meninggalkan Malaysia. Ada banyak keluhan soal dia, yang semuanya harus diinvestigasi. Jika ada komplain yang valid, kami harus bergerak cepat karena kami tidak ingin dibebani dengan ekstradisi (Najib) dari negara lain,” kata Mahathir dalam jumpa pers pada Sabtu, 13 Mei 2018, seperti dilansir media Malaysia Kini.

Bridget Welsh, yang merupakan associate professor di John Cabot University, Roma, Italia, menambahkan,”Mahathir berupaya menjaga komitmennya menegakkan hukum.”

Soal skandal 1MDB ini, Najib Razak berulang kali menyatakan kepada publik bahwa dirinya tidak bersalah. "Saya minta semua orang membaca hasil laporan dari Komite Akuntan Publik. Apakah ada paragraf yang menyatakan saya mencuri uang 1MDB? Sama sekali tidak ada," kata Najib pada Maret 2018 seperti dilansir media Malaysia Kini.

Penjelasan Najib Razak ini didukung Presiden 1MDB, Arul Kanda Kandasamy, yang mengatakan,”1MDB tidak pernah mentransfer satu sen pun ke rekening pribadi Perdana Menteri,” kata dia seperti dilansir Free Malaysia Today, 5 Mei 2018. Namun Arul mengakui publik banyak bertanya soal transfer RM2,6 miliar atau sekitar Rp33,3 triliun saat dilakukan diskusi dan sesi tanya jawab.

Berita terkait

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Selengkapnya

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

12 September 2023

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

Pengadilan Banding Malaysia menguatkan putusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan mantan perdana menteri Najib Razak dalam dakwaan 1MDB

Baca Selengkapnya

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

7 September 2023

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

Malaysia menginginkan mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng yang dihukum tahun lalu di AS karena membantu menjarah 1MDB

Baca Selengkapnya

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

18 April 2023

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

Global Royalty menuntut pengembalian 43 perhiasan yang dipinjamkan pada Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor.

Baca Selengkapnya

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

31 Maret 2023

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

Eks PM Malaysia Najib Razak menghadapi tiga persidangan lain terkait gratifikasi di 1MDB dan lembaga-lembaga pemerintah lain.

Baca Selengkapnya

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

3 Maret 2023

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

Mantan Perdana Menteri Najib Razak dibebaskan dari dakwaan terkait audit pemerintah dalam skandal 1MDB

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

11 Desember 2022

Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

Pemerintahan Anwar Ibrahim akan menyelidiki kasus pengadaan kapal perang yang hingga kini molor.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

14 November 2022

Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

Pengacara Najib Razak mengatakan pengadilan tak menemukan cukup bukti yang menghubungkan aset Najib dengan kegiatan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya