Kampanye Terakhir, Mahathir Sebut Malaysia Dipimpin Koruptor

Editor

Budi Riza

Rabu, 9 Mei 2018 07:53 WIB

Tokoh oposisi Malaysia, Mahathir Mohamad, sedang berkampanye di kawasan pusat pemerintahan administratif Putra Jaya, Kamis, 3 Mei 2018. Channel News Asia.

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Rakyat Malaysia akan menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan pemilihan umum pada Rabu, 9 Mei 2018 deggan tokoh oposisi Mahathir Mohamad menyampaikan orasi politik terakhir.

Kandidat Perdana Menteri Malaysia dari kubu koalisi oposisi Pakatan Harapan, Mahathir Mohamad, menyampaikan orasi politik terakhir sekaligus kritik keras kepada Najib Razak, inkumben PM Malaysia, di Langkawi pada Selasa, 8 Mei 2018.

Baca: Najib Vs Mahathir Beradu Siaran Langsung Jelang Pemilu Malaysia

Advertising
Advertising

“Besok (hari ini) kita akan memilih. Ini tanggung jawab kita. Suara kita menentukan masa depan dan generasi yang akan datang,” kata Mahathir, 92 tahun, yang merupakan Perdana Menteri Malaysia terlama yaitu 22 tahun dari 1981 – 2003 seperti dilansir Channel News Asia.

Acara ceramah Mahathir ini disiarkan langsung lewat jejaring sosial Facebook dan ditayangkan ke layar di berbagai acara kampanye koalisi Pakatan Harapan di sejumlah lokasi. Namun acara kampanye ini tidak disiarkan lewat televisi nasional setempat, yang dikuasai pemerintah dan koalisi Barisan Nasional.

Baca: Eksklusif -- Sekjen Umno Bilang Ini Soal Polisi Periksa Mahathir

Seperti dilansir Reuters, ada sekitar 14,5 juta pemilih akan menggunakan hak pilihnya hari ini untuk memilih anggota parlemen, yang berjumlah 222 orang.

Ada dua koalisi partai politik yang bertarung yaitu Barisan Nasional, yang dimotori Umno serta 12 partai lainnya dan mendukung pemerintah. Koalisi ini mengusung Najib Razak, 65 tahun, sebagai Perdana Menteri untuk periode berikutnya.

(Kiri) Najib Razak, inkumber Perdana Menteri Malaysia selama 9 tahun terakhir, (Kanan) Mahathir Mohamad, eks Perdana Menteri Malaysia yang pernah menjabat selama 22 tahun. Kinibiz

Dan koalisi oposisi Pakatan Harapan, yang merupakan gabungan 4 partai dengan dimotori Partai Keadilan Rakyat. Koalisi ini mengusung Mahathir Mohamad, 92 tahun, sebagai Perdana Menteri berikutnya. Dia berjanji hanya akan memerintah 2 tahun dan menyerahkan kursi PM ke Anwar Ibrahim, yang merupakan pimpinan PKR dan bekas wakil PM saat Mahathir menjabat.

“Hanya suara kita dapat menyelamatkan negara kita. Nasib buruk akan terus berlanjut hingga generasi yang akan datang jika pemerintah sekarang masih berkuasa,” kata Mahathir, yang sekarang mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia setelah keluar dari Partai Umno pada 2016 karena pecah kongsi dengan Najib Razak.

Mahathir melanjutkan,”Kita hanya butuh memilih Pakatan Harapan karena suara kita akan menyelamatkan negara tercinta dari kepemimpinan yang menempatkan ‘uang sebagai raja’.

Ilustrasi Pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Free Malaysia Today

Menurut Mahathir, yang awalnya adalah mentor politik Najib Razak dan mendukungnya naik sebagai PM pada 2009,”Mereka menilai harga diri kita bisa dibeli dengan uang ringgit. Jangan biarkan bangsa kita terus dipermalukan seperti ini.”

Mahathir mengkritik praktek korupsi dan skandal 1MDB, yang diduga melibatkan Najib Razak. Dia juga mengkritik kebijakan pemerintah menerapkan pajak Goods and Services Tax karena membuat biaya hidup publik naik.

“Bukannya berjuang untuk rakyat, negara dan agama, Najib percaya uang bisa membeli kepercayaan. Kita juga tidak memiliki demokrasi tapi kleptokrasi – negara dipimpin oleh seorang koruptor dan pencuri,” kata Mahathir.

Mahathir menambahkan,”Ini merupakan kontribusi terakhir saya untuk berjuang bagi negara kita. Saya tidak mencari posisi, harta atau jabatan. Apa yang saya miliki sudah cukup,” kata dia.

Pada saat yang sama Mahathir berpidato, Najib Razak berorasi di daerah Pekan, Pahang, yang merupakan basis pemilihannya. Selain disiarkan lewat Facebook, Pidato Najib juga ditayangkan oleh sejumlah stasiun televisi Malaysia, yang dikuasi pemerintah dan Barisan Nasional.

Berita terkait

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

11 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

25 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

25 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Suasana Hari Pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK

27 hari lalu

Suasana Hari Pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK

Begini suasana hari pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK, Jakarta Selatan. Banyak keluarga yang mengunjungi para tahanan.

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

28 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

56 hari lalu

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

Amat langka mendengar kabar seorang koruptor dijatuhi hukuman mati, padahal UU Tipikor memungkinkannya. Seringka vonis mati untuk kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Ungkap Alasan Koruptor Tak Bisa Dijatuhi Hukuman Mati

8 Februari 2024

Mahfud Md Ungkap Alasan Koruptor Tak Bisa Dijatuhi Hukuman Mati

Mahfud Md menyetujui sejak dulu jika koruptor dijatuhi hukuman mati.

Baca Selengkapnya

Ditantang Hotman Paris, Ketua NCW Klaim Ada 22 Perusahaan Terafiliasi Raffi Ahmad yang Diduga Terlibat Pencucian Uang

6 Februari 2024

Ditantang Hotman Paris, Ketua NCW Klaim Ada 22 Perusahaan Terafiliasi Raffi Ahmad yang Diduga Terlibat Pencucian Uang

Ketua NCW mengklaim menemukan 22 perusahaan yang terima aliran dana koruptor dan terafiliasi dengan Raffi Ahmad.

Baca Selengkapnya

Raffi Ahmad Enggan Laporkan Ketua NCW soal Tuduhan Pencucian Uang

5 Februari 2024

Raffi Ahmad Enggan Laporkan Ketua NCW soal Tuduhan Pencucian Uang

Artis sekaligus pebisnis, Raffi Ahmad, membantah dirinya terlibat pencucian uang

Baca Selengkapnya

Didampingi Hotman Paris, Raffi Ahmad Bantah Terlibat Pencucian Uang

5 Februari 2024

Didampingi Hotman Paris, Raffi Ahmad Bantah Terlibat Pencucian Uang

Raffi Ahmad membantah dirinya terlibat dalam TPPU.

Baca Selengkapnya