Kepala Liga Muslim Dunia: Sejarah Holocaust Tak Bisa Disangkal

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 Mei 2018 08:27 WIB

Tanda yang bertuliskan "Berhenti!" dalam bahasa Jerman dan Polandia terlihat di bekas kamp konsentrasi dan pemusnahan Nazi Auschwitz, di Oswiecim, Polandia, 27 Januari 2018. Hari Peringatan Korban Holocaust Internasional jatuh pada 27 Januari. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Liga Muslim Dunia, Mohammed Al-Issa, menyebut dunia tidak bisa menyangkal pentingnya sejarah Holocaust dan dampaknya terhadap kemanusiaan. Penyataan ini disampaikan Al-Issa saat melakukan kunjungan ke Washington, dimana dia menjadi salah satu pembicara dalam sebuah sesi di konferensi Barbi Weinberg Founders yang diselenggarakan oleh Institute Washington untuk kebijakan timur.

"Kita tidak bisa menyangkal insiden ini atau mengurangi kepentingannya. Saya telah menulis sebuah surat yang mengekspresikan perasaan dan pesan saya serta pesan dari umat Muslim dunia karena institusi Islam kami memainkan sebuah peran besar dalam dunia Islam dan berpengaruh besar di seluruh dunia," kata Al-Issa, seperti dikutip dari situs english.alarabiya.net pada Senin, 7 Mei 2018.

Baca: 7 Fakta Museum Holocaust yang Dikunjungi Syahrini

Tamu menempatkan lilin di Monumen Korban di bekas konsentrasi Nazi Jerman dan kamp pemusnahan Auschwitz II- Birkenau, pada Hari Peringatan Holocaust Internasional di Oswiecim, Polandia, 27 Januari 2018. AP

Pernyataan Al-Issa itu mengacu pada sebuah surat yang dia terbitkan melalui organisasinya pada awal tahun ini. Surat itu berbunyi tidak ada seorang pun yang bisa menyangkal atau merusak sejarah Holocaust.

Advertising
Advertising

"Saya percaya dan secara pribadi sangat yakin seorang muslim harus bicara kebenaran dan tentang hal ini atas nama Liga kami. Kita selalu berurusan dengan bencana ini (Holocaust) melalui sebuah pengertian kriminal, namun untuk mengurangi kepentingan bencana ini dengan menggunakan setiap pengecualian, hanya membuat kita menjauh dan tidak mengutuk bencana ini," kata Al-Issa.

Baca: Kencingi Monumen Holocaust, Pria Israel Didenda Rp 20 Juta

Sebelumnya terkait peristiwa Holocaust, Al-Issa menyoroti adanya kebutuhan untuk bersikap patuh melalui dialog efektif. Dunia saat ini disebutnya banyak mengeluhkan karena kurangnya pemahaman terhadap rencana Allah, intelektual, budaya dan keberagaman serta kurangnya pemahaman koeksistensi antar sesama sebagai sebuah aturan dasar bagi perdamaian dan harmoni antar umat manusia.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

27 menit lalu

Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

19 jam lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

20 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

20 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

3 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

6 hari lalu

Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

7 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

7 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

8 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

14 hari lalu

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.

Baca Selengkapnya