TEMPO.CO, Jakarta - Dua pilot Amerika Serikat terluka setelah dua warga Cina mengarahkan laser pointer kelas militer ke mata mereka. Insiden itu terjadi saat kedua pilot akan mendarat di pangkalan udara militer Amerika di Djibouti, negara di Tanduk Afrika.

Dana White, juru bicara Pentagon mengatakan 2 pilot di pesawat kargo C-130 menderita cedera mata ringan ketika mendarat di pangkalan.

Baca: Militer Amerika Terkena Serangan Laser, Protes Cina

"Itu insiden yang sangat serius. Kegiatan ini merupakan ancaman nyata bagi penerbang kita," kata White, seperti dilansir South China Morning Post pada 4 Mei 2018.

White percaya itu berasal dari laser milik Cina dan Pentagon mengajukan pengaduan resmi karena insiden serupa terus terjadi dalam dalam beberapa minggu terakhir.

Tudingan terhadap Cina menyusul beberapa kejadian serupa sebelumnya dan mengingat pangkalan militer Beijing berada tidak jauh dari milik Amerika Serikat.

Baca: Pesan Presiden Cina ke Militer: Jangan Takut Perang

Terletak di bandara internasional Djibouti, pangkalan militer Camp Lemmonier AS adalah satu-satunya fasilitas permanen di Afrika. Ini digunakan terutama untuk operasi kontraterorisme di Afrika Timur dan Yaman.

Cina tahun lalu membuka pangkalan angkatan laut di Djibouti, hanya beberapa kilometer dari fasilitas militer Amerika Serikat. Itu merupakan pangkalan luar negeri pertama militer Cina yang berkembang pesat. Djibouti telah menjadi pusat aktivitas militer asing dalam beberapa tahun terakhir, basis dari berbagai negara termasuk Prancis, Italia dan Jepang. Arab Saudi juga berencana membangun basis militer di sana.