ISIS dan Taliban di Afganistan Sama Radikalnya tapi Beda Tujuan

Selasa, 1 Mei 2018 11:33 WIB

Dunia Khawatir IS Menyebar ke Afganistan

TEMPO.CO, Jakarta - Senin 30 April 2018, ibu kota Afganistan, Kabul, diguncang dua bom sekaligus. Bom yang menargetkan markas badan intelijen Afganistan juga menewaskan 9 jurnalis dari 29 korban jiwa. ISIS menyatakan teror bom dilakukan oleh anggotanya. Ini adalah teror kesekian kali ISIS di tanah Afganistan.

Mengutip dari Associated Press dan Aljazeera, dalam beberapa tahun terakhir kelompok militan yang menyatakan diri berafiliasi dengan kelompok ISIS meneror kawasan vital Afganistan. Kelompok ISIS Afganistan ini menyebut diri mereka dari Provinsi Khorasan, kawasan di Asia Tengah yang masuk dalam teritori Afganistan.

Baca: 9 Teror Sadis ISIS dan Taliban di Afganistan Awal 2018

Pemimpin ISIS Afganistan Dipastikan Tewas

Advertising
Advertising

Siapa ISIS di Afganistan?

Seperti halnya Taliban, ISIS Afganistan berkeinginan menjatuhkan pemerintahan dukungan AS dan membentuk pemerintahan Islam. Namun berbeda dengan Taliban yang menyerang pos militer dan pejabat pemerintah, serangan ISIS secara masif manargetkan warga sipil seperti minoritas Syiah Hazara. Kelompok ISIS ini dilacak pada tahun 2014 saat AS dan NATO memperluas operasi militer di Afganistan.

Baca: Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS


Awalnya kelompok ISIS Khorasan terdiri dari Taliban Pakistan yang terusir dari perbatasan saat serangan militer pemerintah Pakistan. ISIS Afganistan menguasai wilayah timur di Provinsi Nangarhar, yang berbatasan dengan Pakistan. Tidak diketahui jumlah anggota pasti ISIS di Afganistan, namun diperkirakan sekitar 3.000 hingga 5.000 anggota.

Tujuan ISIS di Afganistan?


Militan ISIS di Afganistan juga termasuk loyalis Abu Bakr al-Baghdadi, yang memimpin ISIS di Irak dan Suriah. Mereka memiliki cita-cita yang sama yakni mendirikan kekhalifahan Islam di dunia. Pandangan anti-Syiah juga melekat di kelompok ini. Penganut Syiah Afganistan sendiri sekitar 15 persen dari 35 juta total populasi Afganistan, dan ISIS kerap kali meneror kelompok minoritas Syiah.

ISIS Afganistan mendapat dukungan dari kaum radikal dan faksi pejuang Sunni, dimana Sunni menjadi mayoritas di Afganistan. Sementara Taliban menyerang sekaligus mengurus dan memiliki pemerintahan versi mereka sendiri, ISIS menyerang warga sipil. Di lain pihak Taliban terdiri dari anggota asli Afganistan sementara ISIS terdiri dari berbagai warga negara luar Afganistan.

Apa Hubungan ISIS dengan Taliban?

ISIS dan Taliban memiliki kesamaan, sama-sama mengusir NATO dan AS dari tanah Afganistan untuk menerapkan pemerintahan berdasarkan peraturan Islam. Mereka memiliki kesamaan taktik, kepemimpinan, dan ideologi.

Namun Taliban menolak klaim al-Baghdadi yang ingin membangun kekhalifahan muslim di seluruh Dunia. Taliban juga memiliki kehendak membangun perdamaian di Afganistan, yang ditolak oleh ISIS.

Taliban lebih mengukur perjuangan mereka untuk mencapai rekonsiliasi daripada perang tak berkesudahan. Taliban memiliki slogan "bertempur untuk kemerdekaan Afganistan" dan tidak berkeinginan menyerang AS dan Rusia secara langsung. Namun ISIS di lain pihak menyerukan pertempuran melawan Amerika Serikat, kapanpun dan dimanapun.

Beberapa kali Taliban dan ISIS terlibat pertempuran kecil di Provinsi Nangarhar. Rusia dan negara-negara sekitar menganggap Taliban sebagai tameng penyebaran ISIS di wilayah perbatasan.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya