Eksklusif -- Pengamat Minta Najib Razak Buka Audit Skandal 1MDB

Editor

Budi Riza

Minggu, 29 April 2018 15:34 WIB

PM Malaysia Najib Razak. Jasper Juinen/Getty Images

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pengamat politik Malaysia, Awang Azman, mengatakan popularitas Perdana Menteri Najib Razak turun terkait dugaan korupsi pada skandal 1MDB.

Awang, yang mengajar di University Malaya di Akademi Studi Melayu, juga mengkritik sikap Najib yang mencuit lewat akun Twitter @NajibRazak baru-baru ini bahwa kritikan oposisi soal pengelolaan dana publik oleh pemerintah sebagai tsunami fitnah.

Baca: Jho Low, Pengusaha Muda Malaysia di Pusaran Skandal 1MDB

Menurut Awang, pernyataan Najib itu sebagai mekanisme pertahanan terhadap kritik dari Pakatan Harapan, yang merupakan koalisi oposisi.

Advertising
Advertising

Sebuah kapal pesiar mewah bernama "Equanimity" terlihat di pelabuhan Benoa di Bali, 28 Februari 2018. Indonesia telah menyita kapal pesiar mewah seluas 92 meter di pulau wisata Bali yang diinginkan oleh otoritas AS. AP

“Najib seharusnya membuka ke publik laporan soal 1MDB yang sekarang berada di bawah OSA,” kata Awang kepada Tempo, Jumat, 27 April 2018.

Baca: Skandal 1MDB, Politikus Oposisi Malaysia 'Serang' PM Najib Razak

1MDB merupakan singkatan dari 1 Malaysia Development Berhad, yang merupakan perusahaan bentukan pemerintah untuk berbagai investasi strategis pembangunan.

Sedangkan OSA adalah Official Secrets Act, yang merupakan undang-undang buatan 1972 dan mengatur ketentuan soal dokumen pemerintah yang diklasifikasikan sebagai rahasia negara sehingga tidak bisa dibuka kepada publik.

Menurut Awang, skandal 1MDB ini berpengaruh terhadap popularitas Najib Razak sebagai PM. “Dia adalah PM yang paling tidak populer menjelang pemilu,” kata Awang. Pernyataan serupa juga dilontarkan pengamat Bridget Welsh dari John Cabot University.

Aktivis Koalisi untuk Pemilu Bersih dan Adil (BERSIH), memegang spanduk selama aksi 1MDB di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 November 2016. Puluhan ribu warga Malaysia memakai T-shirt kuning untuk menuntut pengunduran diri PM Najib Razak. AP/Lim Huey Teng

Dalam berbagai pernyataannya ke publik, Najib Razak membantah keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi 1MDB. "Saya minta semua orang membaca hasil laporan dari Komite Akuntan Publik. Apakah ada paragraf yang menyatakan saya mencuri uang 1MDB? Sama sekali tidak ada," kata Najib pada Maret 2018 seperti dilansir media Malaysia Kini.

Publik juga menyoroti isu biaya hidup yang naik karena PM Najib menerapkan kebijakan goods and services tax (GST). Ini membuat harga-harga barang di Malaysia menjadi naik. Publik menyalahkan pemerintah karena menerapkan GST.

“Isu kebutuhan pokok merupakan isu utama bagi rakyat Malayia,” kata Awang. “Biaya hidup naik drastis sejak pemerintah menerapkan GST.” Isu skandal 1MDB ini terasa lebih abstrak bagi publik dibandingkan isu kenaikan harga kebutuhan pokok.

Berita terkait

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Selengkapnya

10 Skandal Kasus Korupsi Terbesar di Dunia, Adakah dari Indonesia?

2 Oktober 2023

10 Skandal Kasus Korupsi Terbesar di Dunia, Adakah dari Indonesia?

Berikut daftar kasus korupsi terbesar di dunia. Dua di antaranya adalah suap Siemens di Jerman dan penyelewengan dana Sani Abacha di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Sekutunya Dibatalkan, Agenda Reformasi PM Anwar Ibrahim Diragukan

16 September 2023

Kasus Korupsi Sekutunya Dibatalkan, Agenda Reformasi PM Anwar Ibrahim Diragukan

Anwar Ibrahim kini menghadapi tuduhan mengkhianati pemilih progresif setelah jaksa penuntut membatalkan 47 dakwaan terhadap Ahmad Zahid Hamidi.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

12 September 2023

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

Pengadilan Banding Malaysia menguatkan putusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan mantan perdana menteri Najib Razak dalam dakwaan 1MDB

Baca Selengkapnya

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

7 September 2023

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

Malaysia menginginkan mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng yang dihukum tahun lalu di AS karena membantu menjarah 1MDB

Baca Selengkapnya

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

18 April 2023

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

Global Royalty menuntut pengembalian 43 perhiasan yang dipinjamkan pada Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor.

Baca Selengkapnya

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

31 Maret 2023

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

Eks PM Malaysia Najib Razak menghadapi tiga persidangan lain terkait gratifikasi di 1MDB dan lembaga-lembaga pemerintah lain.

Baca Selengkapnya

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

3 Maret 2023

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

Mantan Perdana Menteri Najib Razak dibebaskan dari dakwaan terkait audit pemerintah dalam skandal 1MDB

Baca Selengkapnya