KTT ASEAN ke-32 Dibuka, Ini Pesan PM Lee Hsien Loong

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 28 April 2018 21:31 WIB

Presiden Joko Widodo menghadiri upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 ASEAN di Island Ballroom, Hotel Shangri-La, Singapura, 28 April 2018. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Singapura- Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengatakan penting bagi ASEAN untuk melipatgandakan upaya integrasi dan pembangunan masyarakat di kawasan ini.

PM Lee menjadikan poin ini sorotan utama dalam pidato pembukaan KTT ASEAN ke-32 pada Sabtu, 28 April, 2018 di Singapura. Dia menambahkan 10 anggota ASEAN juga akan perlu menemukan area baru dan "komitmen segar" untuk bekerja sama.

Baca: Di KTT ASEAN, Jokowi Singgung Bocornya Data Pengguna Facebook

Advertising
Advertising

"ASEAN hanya dapat mempertahankan sentralitasnya jika ada upaya substansial, dan anggotanya melihat nilai dalam usaha bersama," katanya, seperti dilansir Channel News Asia pada Sabtu, 28 April 2018.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo ketika Lee menjadi tuan rumah makan malam KTT ASEAN di Singapura, 27 April 2018. Asean2018 Organising Committee/Handout Via REUTERS

Lee mencatat akan sulit bagi setiap negara ASEAN berkembang jika bekerja sendirian. Para pemimpin ASEAN berada di Singapura minggu ini untuk KTT ASEAN yang 32.

Baca: Jokowi Undang Langsung Para Kepala Negara ASEAN Hadir di ALg

Dalam pidatonya, Lee juga menjelaskan alasan untuk tema kepemimpinannya tentang "ketahanan" dan "inovasi", menunjukkan bahwa tema-tema ini "merangkum situasi ASEAN saat ini".

"Kita harus tahan terhadap ancaman konvensional, dan juga ancaman yang tidak konvensional seperti terorisme dan serangan siber," kata Lee sambil menambahkan serangan siber meningkat di tengah dorongan digitalisasi.

(ki-ka) Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Tun Musa Hitam, Presiden Myanmar Win Myint, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, Sultan Hassanal Bolkiah Brunei, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Presiden Indonesia Joko Widodo, dan Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith, berpose dalam upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-32 di Singapura, 28 April 2018. (AP Photo/Yong Teck Lim)

Menegaskan pada saat yang sama, negara-negara harus inovatif dan menggunakan teknologi kreatif untuk menumbuhkan perekonomiannya.

Seperti dilansir Reuters, Lee juga menyuarakan keprihatinannya atas ketegangan perdagangan antara Cina dan AS termasuk mencuatnya politik proteksionisme. "Kami sangat prihatin dengan meningkatnya semangat proteksionisme dan sentimen anti-globalisasi," kata Lee.

Lee juga mengatakan Singapura akan meluncurkan sejumlah inisiatif untuk memperkuat Komunitas ASEAN.

Sebagai contoh, sebuah lokakarya pelatihan tahunan yang disebut program Akademi Hukum ASEAN akan dibentuk, untuk para pejabat ASEAN, praktisi hukum dan pendidik hukum untuk mempromosikan integrasi hukum dan pendidikan.

Singapura juga akan menyediakan dana besar kepada Singapore-ASEAN Youth Fund, yang mempromosikan pengembangan kepemimpinan, layanan masyarakat dan kewirausahaan di kalangan pemuda ASEAN.

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

14 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

17 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

24 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

26 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

27 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

28 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya