Kim Jong Un Berdamai, Hoppi Yoon: Ada Faksi Militer Garis Keras

Editor

Budi Riza

Sabtu, 28 April 2018 18:51 WIB

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, berjalan bersama pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di desa Panmunjom di dalam Zona Demiliterisasi Korea (DMZ), Korea Selatan, 27 April 2018. Ini untuk pertama kalinya, seorang pemimpin Korea Utara menginjakkan kaki di tanah Korea Selatan sejak perang Korea yang terjadi tahun 1950 hingga 1953. Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat hubungan internasional dari President University, Cikarang, Dr Hoppi Yoon, mengatakan ada sejumlah tantangan pasca penandatanganan kesepakatan damai antara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.

Hoppi mensinyalir faksi militer konservatif Korea Selatan dan faksi militer garis keras Korea Utara merupakan dua kelompok yang selama ini diuntungkan karena terjadinya ketegangan dan konfrontasi antara kedua negara.

Baca: Tiba di Korea Selatan, Kim Jong Un: Sejarah Baru Dimulai Sekarang

“Maka kekuatan-kekuatan ini mungkin saja bakal mengintervensi upaya rekonsiliasi inter-Koea dan upaya mewujudkan kemakmuran bersama,” kata Hoppi kepada Tempo lewat email, Sabtu, 28 April 2018.

Advertising
Advertising

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpose bersama istri mereka, Kim Ri Sol Ju dan istri Moon Kim Jung-sook di desa Panmunjom di dalam zona demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. REUTERS/Pool

Tantangan lainnya, Hoppi melanjutkan, adalah membangun kesepakatan untuk membantu perekonomian Korea Utara, yang menderita akibat sanksi ekonomi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca: Kim Jong Un dan Moon Jae-in Teken Deklarasi Perdamaian Korea

Menurut Hoppi, AS, Korea Selatan, Cina, Jepang dan Rusia harus memberikan sesuatu kepada Korea Utara. “Kuncinya adalah menjamin keamanan Korea Utara dan memberikan bantuan ekonomi,” kata Hoppi.

Namun, ada kemungkinan AS dan Korea Selatan, atau AS dan Cina tidak bisa menyepakati paket bantuan ekonomi untuk Korea Utara. “Jika itu terjadi semuanya bisa menjadi sia-sia,” kata Hoppi, yang juga mengajar teori hubungan internasional di University President di Cikarang, Jawa Barat.

Associate Professor, Dr Hoppi Yoon, Departmen Hubungan Internasional, President University, Indonesia. Istimewa

Seperti dilansir Reuters dan Korea Herald, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, bertemu dan menyepakati Deklarasi Panmunjom pada pertemuan puncak yang berlangsung selama satu hari pada Jumat, 27 April 2018.

Kedua pemimpin bersepakat mengakhiri Perang Korea, yang ditandai gencatan senjata pada 1953 namun belum pernah dinyatakan secara resmi berakhir. Moon dan Kim juga menyepakati denuklirisasi Semenanjung Korea seperti diminta oleh masyarakat dunia internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Moon Jae-in dan Kim Jong Un, yang baru bertemu pertama kali itu, juga berjanji akan saling mengunjungi dalam waktu dekat selain mempertemukan keluarga Korea yang terpisah akibat perang.

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

14 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

33 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

35 hari lalu

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

36 hari lalu

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.

Baca Selengkapnya

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

44 hari lalu

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

46 hari lalu

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

52 hari lalu

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

Kim Jong Un melakukan inspeksi pangkalan operasi militer di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk meningkatkan kesiapan perang.

Baca Selengkapnya