Perang Dagang Amerika -- Cina, Defisit Dagang Rp 5,200 Triliun

Editor

Budi Riza

Jumat, 27 April 2018 16:01 WIB

Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania mengunjungi Forbidden City didampingi Presiden Cina, Xi Jinping serta istrinya Peng Liyuan di Beijing, Cina, 8 November, 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington -- Kabar pelarangan penjualan komponen produk teknologi buatan Amerika Serikat ke perusahaan telekomunikasi asal Cina, ZTE, mewarnai perang dagang dua ekonomi terbesar dunia ini.

ZTE merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Cina. Pada pekan lalu, pemerintah Kementerian perdagangan AS resmi menyatakan melarang penjualan berbagai teknologi baik komponen perangkat keras dan lunak termasuk chip processor selama 7 tahun.

Baca: Perang Dagang, Media Cina Yakin Bakal Menang Lawan Amerika

Advertising
Advertising

“Ada konsensus yang berkembang di Washington bahwa AS sedang berkompetisi dengan Cina dalam kepemimpinan teknologi,” kata Arthur Kroeber, managing director dari perusahaan riset Gavekal Dragonomics, yang berbasis di Beijing, seperti dilansir LA Times, Selasa, 24 April 2018.

Pemerintah AS menyebut ZTE telah melanggar pelarangan penjualan komponen telekomunikasi ke Iran dan Korea Utara pada 2017. Untuk kesalahan ini, perusahaan telah membayar denda US1,19 miliar (sekitar Rp16,5 triliun). Komisaris ZTE, Yin Min, menyebut sanksi pelarangan penjualan komponen teknologi ini,”Bisa membuat perusahaan langsung koma.”

Baca: Perang Dagang, Trump Mengecam Tarif Impor Cina

Kabar pelarangan ini membuat pemerintah Cina meradang. “Jika AS berusaha meredam perkembangan Cina maka itu salah kalkulasi karena justru merugikan kepentingan AS sendiri dengan puluhan ribu lapangan kerja terpengaruh termasuk ratusan perusahaan AS,” begitu pernyataan dari kementerian Perdagangan Cina, seperti dilansir media South China Morning Post.

Ketegangan hubungan bisnis AS dan Cina, yang disebut berbagai media global sebagai perang dagang, kentara ketika kedua negara saling berbalas kenaikan tarif impor sejak satu bulan terakhir.

Ini terjadi pasca keluhan Presiden AS, Donald Trump, terhadap Cina, yang menikmati surplus perdagangan pada tahun lalu sekitar US$375 miliar (sekitar Rp5,200 triliun). Trump mencuit lewat akun Twitter @realdonaldtrump meminta Cina mencukur surplus ini sebanyak US$100 miliar, yang ditolak Beijing. Padahal, Trump mengatakan Cina mengalami surplus perdagangan dengan AS selama 40 tahun terakhir.

Trump lalu mengenakan kenaikan tarif impor 25 persen dan 10 persen untuk impor baja dan aluminium dari Cina senilai sekitar US$ 60 miliar (sekitar Rp826 triliun). Ini diikuti pengenaan kenaikan tarif impor untuk berbagai produk teknologi canggih asal Cina dengan nilai sekitar US$50 miliar (sekitar Rp688 triliun).

Trump mengatakan kenaikan tarif ini sebagai sanksi atas berbagai praktek bisnis, yang menurutnya, tidak adil yang dilakukan Cina. Ini seperti memaksa perusahaan AS yang berbisnis di Cina melakukan transfer teknologi jika ingin berbisnis di sana.

Pemerintah Cina awalnya membalas dengan mengenakan kenaikan tarif impor sekitar 25 persen dan 10 persen untuk berbagai produk pertanian dan obat-obatan AS seperti daging babi beku dengan nilai impor US$3 miliar (sekitar Rp41 triliun).

Setelah AS mengeluarkan kenaikan tarif kedua, Cina membalas kembali mengenakan kenaikan tarif untuk impor produk teknologi canggih AS seperti mobil dan komponen pesawat terbang, yang nilainya mencapai sekitar US$50 miliar. Belakangan, Cina menurunkan tensi tensi perang dagang ini dengan menurunkan tarif impor mobil dari AS.

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

15 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya