TEMPO.CO, Beijing – Media corong Partai Komunis Cina, Harian Rakyat, menyuarakan tekad negara itu tidak akan menyerah kepada tekanan eksternal terkait konflik tarif impor dengan Amerika Serikat.
Sikap ini diungkapkan lewat tulisan editorial dan kolum beberapa jam setelah pemerintah Cina membalas tarif impor AS atas daftar barang elektronik impor dari Cina.
Baca: Perang Dagang Dimulai, Cina Balas Tarif Impor Amerika
“Dalam 24 jam sejak AS mempublikasikan daftar itu, Cina menarik pedangnya, dan dengan kekuatan serta skala yang sama, menyerang balik dengan cepat, ganas, dan penuh tekad,” begitu pernyataan yang dilansir media Harian Rakyat, pada Kamis, 5 April 2018.
Baca: Lagi, Cina Naikkan Tarif Impor 106 Produk Amerika Rp 689 Triliun
Seperti diberitakan Reuters, Trump memulai perang dagang dengan Cina dengan mengenakan tarif baja dan aluminium masing-masing 25 dan 10 persen pada pekan lalu. Nilai impor kedua produk ini mencapai sekitar US$ 60 miliar atau sekitar Rp 825,9 triliun. Trump lalu mengeluarkan kebijakan kedua pada awal pekan ini dengan menaikkan tarif produk teknologi asal Cina 25 persen dengan total impor senilai sekitar US$ 50 miliar atau sekitar Rp 688 triliun.
Cina awalnya membalas dengan mengenakan tarif 25 persen untuk sejumlah produk pertanian, seperti daging babi beku, dan aluminium bekas senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 41 triliun. Pemerintah Cina lalu meluncurkan kenaikan tarif kedua sebagai balasan untuk 106 produk lainnya pada Rabu, 4 April 2018.
Media Harian Rakyat Cina juga melansir,”Keyakinan bahwa Cina akan memenangkan perang dagang datang dari skala pasar konsumer Cina,” kata media itu sambil menyebut skala pasar di negara itu tidak bisa disamai negara lain.
Menurut Reuters, banyak perusahaan Amerika dan melihat pasar di Cina sebagian masa depan pertumbuhan. Ini karena banyak orang kaya kelas menengah baru.
Media Xinhua menyatakan tarif baru AS atas impor barang elektronik dari Cina akan membuat AS membayar mahal.
“Cina tidak akan takut atau mundur jika perang dagang tak terelakkan. Negara ini tidak pernah menyerah atas tekanan eksternal. Dan tidak akan menyerah kali ini,” begitu pernyataan yang dilansir Xinhua.
Pernyataan di media resmi Cina ini bertolak belakang dengan pernyataan dari Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Larry Kudlow. Dalam wawancara dengan Fox News Channel, Larry mengatakan,”Saya yakin Cina akan mundur dan mengikuti permainan.”
Sedangkan media Global Times asal Cina mengatakan sikap pemerintah merupakan perlawanan terhadap taktik bully Amerika terhadap Cina dan negara-negara lain.