Diadili, Perusahaan Belgia Ekspor Bahan Gas Sarin ke Suriah
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 19 April 2018 16:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga perusahaan Belgia bakal diseret ke pengadilan pada Mei 2018 setelah mereka dituduh mengekspor bahan kimia ke Suriah. Middle East Monitor dalam laporannya mengatakan, perusahaan Belgia tersebut mengekspor 95 persen atau lebih isopropanol yakni bahan kimia yang dapat digunakan untuk memproduksi gas sarin.
Baca: Inspeksi Senjata Kimia, Tim Pencari Fakta PBB Sulit Masuk Suriah
"Kantor Bea dan Cukai Belgia belum lama ini mendaftarkan gugatan ke pengadilan negara atas nama perusahaan Danmar Logistics, AAE Chemie dan Anex Customs. Ketiga perusahaan tersebut didakwa mengekspor bahan kimia ke Suriah dan Libanon tanpa mengantongi izin resmi," tulis Middle East Monitor.
Menteri Keuangan Belgia, Johan Van Overtveldt, mengatakan, kasus yang melibatkan perusahaan pengekspor bahan kimia itu akan disidangkan pada 15 Mei 2018. "Mereka melakukan ekspor ilegal ke Suriah antara 2014 dan 2016," ucapnya.
Negara-negara Barat menuduh Presiden Suriah Bashar al Assad menggunakan senjata kimia untuk menyerang Kota Douma pada 7 April 2018. Akibat serangan tersebut, sedikitnya 70 penduduk sipil tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Namun tuduhan itu dibantah pemerintah Suriah.
Baca: Amerika Serikat Yakin Suriah Gunakan Senjata Kimia
Juru bicara otoritas federal Belgia sebagaimana dikutip The Guardian mengatakan, bahan yang diekspor tersebut sesungguhnya menjadi subyek pemeriksaan pihak Bea dan Cukai. "Kami akan membawa persoalan ini ke pengadilan," katanya. Dia menambahkan, mereka tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa bahan kimia dari Belgia tersebut digunakan untuk memproduksi senjata kimia.