Eksklusif - Wan Azizah: Korupsi Marak Terjadi di Malaysia

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 April 2018 16:39 WIB

Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim (kedua kanan), tiba dengan istrinya, Wan Azizah (kiri), tiba untuk sidang banding terakhirnya atas tuduhan sodomi di pengadilan Putrajaya, Malaysia, 10 Februari 2015. Pengadilan tertinggi Malaysia menolak banding tersebut. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan partainya mengangkat isu kemiskinan dan kesenjangan sosial. Dia juga mengkritik maraknya praktek korupsi di Malaysia.

“Skandal 1MDB bergaung ke seantero dunia melibatkan lebih dari US$10 miliar (sekitar Rp136 triliun) namun di sensor,” kata Wan Azizah Wan Ismail kepada Tempo lewat aplikasi WhatsApp, Rabu, 18 April 2018.

Baca: Eksklusif - Wan Azizah Ungkap Rahasia Mahathir Maju dari Langkawi

Advertising
Advertising

Menurut Wan Azizah, praktek korupsi ini justru dimulai dari pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak, yang namanya terseret dalam skandal dugaan korupsi 1MDB. Ini merupakan singkatan dari 1 Malaysia Development Berhad, yang merupakan perusahaan pembangunan milik pemerintah Malaysia.

Sebuah kapal mewah bernama Equanimity, yang harganya ditaksir senilai US$ 250 juta (sekitar Rp3,4 triliun) oleh berbagai media, sempat ditahan di Bali, Indonesia, meski belakangan dilepas atas perintah pengadilan. Ada dugaan sementara sebagian dana korupsi 1MDB digunakan oknum untuk membeli kapal mewah ini.

Baca: Menang Pemilu Sela, Wan Azizah Gantikan Anwar di Parlemen

Wan Azizah mengatakan kemiskinan, kesenjangan sosial, inflasi dan pengangguran banyak terjadi di Malaysia. “Padahal, Malaysia adalah negara yang mempunyai hasil alam berlimpah seperti minyak bumi, hutan, dan sawit.”

Dalam berbagai pernyataannya ke publik, PM Malaysia, Najib Razak, membantah dia terlibat dalam kasus 1MDB. "Saya minta semua orang membaca hasil laporan dari Komite Akuntan Publik. Apakah ada paragraf yang menyatakan saya mencuri uang 1MDB? Sama sekali tidak ada," kata Najib pada Maret 2018 seperti dilansir media Malaysia Kini.

Menurut pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, isu ekonomi seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial lebih menarik bagi masyarakat Malaysia dibandingkan isu dugaan korupsi 1MDB.

“Isu korupsi ini kurang menarik bagi masyarakat yang berbasis pertanian seperti Kedah, Pahang, atau Kelantan,” kata dia kepada Tempo. “Isu ini lebih menarik bagi masyarakat yang tinggal di daerah industri seperti Kuala Lumpur, Putra Jaya, Sabah dan Sarawak.”

Rezasyah menilai saat ini posisi PM Najib Razak masih relatif aman meskipun ada upaya dari kelompok oposisi untuk menggoyangnya. “Karena belum ada proses pengadilan sehingga dia (Najib Razak) belum terbukti bersalah,” kata Rezasyah.

Menurut Rezasyah, yang sekitar tiga pekan lalu berangkat ke Kuala Lumpur dan tinggal selama sepekan di sana, isu ekonomi tetap menjadi perhatian pokok masyarakat.

“Selama kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi maka masyarakat Malaysia damai saja.” Rezasyah menanggapi isu ekonomi yang diusung tokoh kelompok oposisi seperti Mahathir Mohamad dan Wan Azizah dari Pakatan Harapan.

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

8 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

9 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

10 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

11 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya