4 Hal yang Membuat Assad Bertahan Selama 7 Tahun Perang Suriah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 April 2018 17:31 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assad berbincang dengan Presiden Russia Vladmir Putin saat menggelar pertemuan di Kremlin di Moskow, Russia, 20 Oktober 2015. Dalam pertemuannya, Bashar al-Assad berterima kasih kepada Russia yang sudah mendukung Suriah dalam memerangi kelompok ISSIS. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk kembali melancarkan serangan ke Suriah pada Jumat, 13 April 2018, telah membuat negara itu menjadi perhatian dunia. Presiden Suriah, Bashar al-Assad, juga tak luput dari sorotan dan tekanan dunia, namun Assad ‘bertahan’ selama 7 tahun perang Suriah yang meremukkan sendi-sendi negara itu.

Dikutip dari situs aljazeera.com pada Sabtu, 14 April 2018, tidak banyak suara yang menyebut serangan Amerika Serikat dan sekutunya kali ini akan bisa mengakhiri masa kepresidenan Assad. Setelah menghadapi kelompok-kelompok pemberontah pada awal-awal perang sipil Suriah melawan pemerintahannya, Assad membuktikan diri mampu bertahan.

Beberapa diplomat senior dari negara-negara Barat, seperti Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengatakan Assad akan tetap menjalankan tugasnya sebagai orang nomor satu di Suriah. Berikut ini beberapa alasan mengapa Assad mampu bertahan ditengah derasnya tekanan perang sipil Suriah, yang menginginkan Assad mundur.

Baca: Lagi, Amerika Serikat dan Sekutunya Menyerang Suriah

Presiden Bashar al-Assad berbincang dengan para tentara Suriah di sela waktu berbuka puasa di desa Marj al-Sultan, Damaskus, Suriah, 26 Juni 2016. Bashar menyantap makanan buka puasa di Pangakalan Udara Marj As-Sultan. SANA/Handout via REUTERS

Advertising
Advertising

Baca: Kemenlu Terbitkan Larangan WNI ke Suriah

Pertama, Assad mendapat dukungan dari negara lain. Diantara negara itu adalah Iran, yang telah meningkatkan intervensi kepada Suriah, memberikan pelatihan dan komandan pasukan yang berpengalaman. Media-media Iran mewartakan Teheran mengirimkan para pejuang ke perang Suriah.

Kedua, Assad mendapat keuntungan dari terbelahnya kelompok-kelompok pemberontak. Kelompok oposisi menyambut dukungan para militan kelompok Negara Islam Irak-Suriah atau ISIS, namun pada akhirnya mereka memerangi kelompok itu dan menarik pasukan dari kampanye melawan Assad.

Ketiga, sikap negara-negara dunia. Ketika negara-negara barat dan kawasan seperti Turki dan Arab Saudi, menyuarakan ketidaksetujuan mereka Presiden Assad, namun tak ada satu pun negara mengambil tindakan menentukan untuk menggeser Assad.

Keempat, Assad terus menjaga dukungan dalam lingkup internal kendati tidak sedikit oposisi yang menentangnya. Assad mendapat dukungan luas dari komunitas Alawite di Suriah, komunitas sunni, yang memiliki sedikit kepentingan untuk mengubah posisinya.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

14 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

17 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

22 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

22 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

23 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

23 hari lalu

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

25 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya