Panglima Mencuit, Eks Presiden Brasil Lula Kalah Kasasi di MA

Editor

Budi Riza

Kamis, 5 April 2018 20:33 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Brasilia (4/3). AP/Pablo Martinez Monsivais, Pool

TEMPO.CO, Brasil - Bekas Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, 72 tahun, menghadapi ancaman penjara terkait kasus suap setelah Mahkamah Agung menolak kasasi, yang diajukannya.

Lula pernah menjadi Presiden Brasil dari 2003 – 2011 dan dianggap tokoh politik paling populer di negeri Samba ini.

Baca: Presiden Brasil Dihukum 9 Tahun Penjara karena Korupsi

Ketegangan meningkat di Brasil setelah komandan tentara Panglima Jenderal Eduardo Villas Boas mencuit di akun Twitternya pada Selasa malam, 3 April 2018 waktu setempat agar pengadilan melawan impunitas. “Tentara bersama rakyat yang baik menolak impunitas dan menghormati Konstitusi, kedamaian sosial dan demokrasi,” begitu kata Boas seperti dilansir Reuters, Rabu, 4 April 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Presiden Lula Tak Puas dengan Penampilan Brasil

Juru bicara tentara mengkonfirmasi kepada media Brasil, Folha de. S. Paulo, bahwa cuitan itu memang ditulis Boas.

Keesokan harinya, hakim Mahkamah Agung, Rosa Weber, mengeluarkan putusan menolak permohonan kasasi Lula terkait vonis penjara 12 tahun karena menerima suap.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyalami warganya yang tidak punya rumah dan menjadi pemulung, saat merayakan Natal di Sao Paulo, Brasil (24/12). Foto: AFP/Mauricio Lima

Seperti dilansir Guardian, ini membuat suara hakim terpecah 6 berbanding 5 untuk menolak permohonan kasasi Lula. Suara Weber ini dilihat sebagai suara penentu untuk mengunci nasib Lula.

Lula diperkirakan bakal mulai menjalani masa tahanannya dalam sepekan ini.

Kasus Lula ini memancing unjuk rasa pro dan kontra di berbagai wilayah di Brasil. Lula telah menyatakan rencananya untuk maju sebagai kandidat Presiden pada pemilu Presiden Oktober 2018. Menurut survei, Lula mengungguli calon kandidat lainnya dengan marjin yang jauh.

Jenderal Eduardo Villas Boas, Folha.uol.com.br

Namun, putusan Mahkamah Agung ini bisa menjadi hambatan bagi Lula untuk maju mengikuti pilpres Brasil.

Komentar Boas sendiri memicu pro dan kontra. Kelompok kontra mengingatkan rakyat Brasil akan masa gelap ketika diktator militer berkuasa dari 1964 – 1985.

“Dalam demokrasi, komandan militer tidak mengirim pesan kepada lembaga manapun di Republik,” kata anggota DPR, Chico Alencar, lewat cuitan di Twitter. “2018 bukan 1964.” Kasus Lula ini ramai diberitakan sejumlah media massa global.

Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

24 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

34 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

40 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

58 hari lalu

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

2 Maret 2024

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

2 Maret 2024

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global

Baca Selengkapnya

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

29 Februari 2024

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya kemiripan perekonomian antara Indonesia dan Brasil. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

26 Februari 2024

Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

24 Februari 2024

Menlu Retno Tinggalkan Pertemuan G20 Demi Berpidato Dukung Palestina di ICJ

Menlu Retno Marsudi meninggalkan pertemuan tingkat menteri G20 untuk menyampaikan pernyataan lisan tentang Palestina di ICJ.

Baca Selengkapnya

Meriahnya Rio Carnival di Brasil yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

12 Februari 2024

Meriahnya Rio Carnival di Brasil yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

Rio Carnival di Brasil merupakan salah pesta terbesar di dunia yang menarik jutaan pengunjung dari berbagai negara.

Baca Selengkapnya