Disiksa CIA, Makedonia Minta Maaf ke Warga Jerman
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 5 April 2018 15:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Makedonia menyampaikan permintaan maaf kepada Khaled el-Masri, warga Jerman asal Libanon yang menyerahkan dia ke badan intelijen Amerika Serikat, CIA, dan mengalami penyiksaan 14 tahun silam.
Menurut laporan Al Jazeera , badan intelijen Makedonia menahan el-Masri ketika dia sedang bervakansi di negara tersebut pada Desember 2003.
Lihat foto: Uniknya Gelaran Upacara Pernikahan Tradisional di Makedonia
"Selanjutnya, dia diintrograsi selama lebih dari tiga minggu. Dia dituding menjadi anggota Al Qaeda dan diserahkan ke CIA," tulis Al Jazeera, Kamis, 5 April 2018. Setelah itu, el-Masri dibelenggu, dipukuli, ditelanjangi, disodomi dan dibius sebelum diserahkan diam-diam ke "Lokasi Hitam", sebuah penjara yang dikelola CIA di Afgtanistan.
Selama lebih dari empat bulan ketika dia dalam penjara, el-Masri mengalami siksaan luar biasa. Hampir setiap saat dia dipukuli, disiksa dan dicekok makanan. Kemudian dia diterbangkan kembali ke Eropa dan dibuang di pinggir jalan di pedesaan di Albania pada tengah malam.
Kasus ini digugat ke pengadilan oleh Uni Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) atas nama el-Masri melawan bekas Direktur CIA, George Tenet. Tetapi kasusnya dihapus pada 2006 dengan alasan "demi menjaga rahasia negara."
Lihat foto: Gelar Aksi Protes, Massa Serang Gedung Parlemen Macedonia
Dalam putusan 2012, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan Makedonia melanggar Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia sehingga harus membayar kompensasi sebesar 60.000 euro atau setara dengan Rp 1 miliar kepada el-Masri.
Pengacara HAM, James Goldston yang mewakili el-Masri di pengadilan Eropa, mengatakan, dia menyambut baik permintaan maaf Makedonia. "Namun sikap itu saja tidak cukup," ucapnya.