Trump: Jika Saudi Membayari, Kami Tetap di Suriah

Editor

Budi Riza

Rabu, 4 April 2018 19:01 WIB

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemerintah Arab Saudi mungkin harus membayari ongkos perang jika ingin pasukan AS berada di Suriah.

Pernyataan Trump ini keluar dalam jumpa pers dengan sejumlah pemimpin negara-negara Baltik. Saat itu, Trump mengatakan pasukan AS bakal segera keluar dari Suriah jika pasukan teroris ISIS berhasil dikalahkan sepenuhnya.

Baca: Trump: Saya Mau Keluar dari Suriah

Advertising
Advertising

“Kita hampir merampungkan tugas (mengalahkan ISIS) dan kita akan membuat keputusan segera secepatnya dengan pihak lain wilayah itu mengenai apa yang akan kita lakukan,” kata Trump pada Selasa, 3 April 2018 seperti dilansir Al Jazeera.

Setelah tujuh tahun perang sipil Suriah, ibukota Damaskus, dari sisi politik dan keamanan relatif aman. Sumber: Muhammad Ramdhan/PWNI Kemenlu

Menurut Trump, Saudi Arabia tertarik dengan keputusan yang akan dibuat AS. “Anda tahu jika Anda ingin kami tinggal, mungkin Anda harus membayar,” kata Trump.

Baca: Putra Mahkota Arab Saudi dan Trump Akan Bicarakan Soal Iran

Sehari sebelumnya, Trump berbicara dengan Raja Salman dari Arab Saudi mengenai berbagai isu seperti perdamaian di Timur Tengah antara Israel dan Palestina serta kerja sama strategis lainnya.

Namun, uniknya, pernyataan resmi yang dilansir Gedung Putih keesokan harinya mengenai pembicaraan kedua pemimpin tidak menyebut diskusi apapun soal Saudi membayari ongkos militer AS di Suriah.

Pada saat yang sama, pernyataan resmi Gedung Putih juga tidak mencantumkan isu ini terkait pembicaraan Trump dengan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed, pada 20 Maret 2018.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS

Dalam jumpa pers tadi, Trump kembali mengulangi pernyataannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah. Ini memperkuat pernyataan sebelumnya di Ohio, yang juga menekankan isu sama.

“Saya ingin keluar. Saya ingin membawa pasukan kami pulang,” kata Trump.

Dalam pernyataan di Ohio pada pekan lalu, seperti telah dilansir Russia Today, Trump menyebut biaya operasi militer AS di Timur Tengah mencapai US$7 triliun selama 17 tahun atau sekitar Rp96,500 triliun.

Lewat cuitannya di akun @realdonaltrump, Trump pernah mengatakan akan menggunakan dana besar untuk memperbaiki infrastruktur AS yang menurun dari pada menggunakan uang itu untuk kepentingan negara lain.

“Pikirkan biayanya US$7 triliun selama 17 tahun sementara kita tidak dapat apa-apa. Tidak ada apa-apa kecuali kematian dan kehancuran. Ini hal yang mengerikan. Jadi ini saatnya. Ini Saatnya.” Menurut Trump, pasukan AS nyaris menyelesaikan perang melawan ISIS.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

3 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

15 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

17 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

18 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

24 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

24 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya