Kapal USNS Mercy Bakti Sosial di Bengkulu

Reporter

Tempo.co

Selasa, 3 April 2018 12:39 WIB

Kapal rumah sakit US Navy sedang merapat di Bengkulu untuk melakukan kerja sama dengan TNI AL melakukan bakti pada masyarakat selama satu bulan di Provinsi Bengkulu, Selasa, 3 April 2018. Sumber: Dokumen Petty Officer 2nd Class Joshua Fulton

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal rumah sakit USNS Mercy T-AH 19 yang menjalankan misi Kemitraan Pasifik telah mencuri perhatian masyarakat Bengkulu. Kapal kemanusiaan itu tiba di provinsi Bengkulu pada 29 Maret 2018 dan akan mengakhiri kegiatan sosialnya pada 12 April 2018.

Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menjelaskan, misi yang dijalankan kapal USNS Mercy berupa tanggap bencana multilateral tahunan terbesar yang digelar di kawasan Indo- Pasifik. Misi tahun ini melibatkan personel militer dan sipil dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Perancis, Peru, dan Jepang.

Setelah Indonesia, kapal USNS Mercy akan melakukan kunjungan ke Malaysia, Sri Lanka, Vietnam, dan Jepang, untuk memperkuat aliansi, kemitraan, dan kerja sama multilateral di wilayah Indo-Pasifik.

Baca: 66 Juta Orang di Asia Pasifik Jadi Korban Konflik dan Bencana

Kapal rumah sakit US Navy sedang merapat di Bengkulu untuk melakukan kerja sama dengan TNI AL melakukan bakti pada masyarakat selama satu bulan di Provinsi Bengkulu, Selasa, 3 April 2018. Sumber: Dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.

Advertising
Advertising

“Kami senang bisa bekerja sama dengan para sahabat kami di Bengkulu, Kunjungan ini dimaksudkan untuk melanjutkan kemitraan yang kuat antara kami dengan pihak militer serta masyarakat Indonesia. Saya berharap, dari serangkaian latihan dan acara di Bengkulu ini, kita bisa belajar dari satu sama lain dan mempererat ikatan antara kedua negara kita,” kata Kolonel laut David Bretz, komandan misi Pacific Partnership, dalam keterangan tertulis pada 3 April 2018.

Baca: Inggris: Krisis Kemanusiaan Rohingya Tidak Bisa Diterima

Dalam kegiatan sosial di Bengkulu ini, para peserta yang terlibat akan bekerja sama dengan tenaga medis profesional Indonesia, berpartisipasi dalam proyek teknik sipil, melakukan latihan bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat.

Menurut Laksamana Pertama Don Gabrielson, Komandan, Gugus Tugas 73 dan pejabat eksekutif Pacific Partnership 18, dengan Pacific Partnership, Amerika Serikat berupaya mempererat ikatan integral dengan para sekutu dan mitranya di kawasan Indo-Pasifik. Hal ini menyusul tantangan bencana alam dan bencana yang disebabkan ulah manusia, yang tidak mengenal batas wilayah atau kekuasaan.

Misi Pacific Partnership mempertemukan banyak negara dan para pakar untuk bersama-sama mencari solusi masalah yang kompleks, sekaligus meningkatkan kesigapan untuk darurat bencana sehingga dapat mengurangi dampaknya. Landasan rasa saling percaya yang dibangun melalui kegiatan Kemitraan Pasifik diharapkan dapat membantu menciptakan lingkungan kerja sama yang saling mendukung untuk meningkatkan taraf hidup dan kondisi masyarakat di kawasan.

Berita terkait

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

8 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

14 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

21 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

22 hari lalu

Penyeberangan Lintas Panjang-Pelabuhan Ciwandan Dimulai Hari Ini, Simak Jadwal dan Tarifnya

Mulai hari ini Sabtu, 13 April 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melayani penyeberangan lintas Pelabuhan Panjang-Pelabihan Ciwandan.

Baca Selengkapnya

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

26 hari lalu

Tiket Feri Merak-Bakauheni Hari Ini Sudah Habis

PT ASDP Indonesia Ferry mengatakan, tiket feri dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk keberangkatan Selasa, 9 April 2024 telah terjual habis.

Baca Selengkapnya

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

31 hari lalu

Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

Seorang ABK WNI yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Keoyoung Sun di perairan Jepang tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

33 hari lalu

Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.

Baca Selengkapnya