DK PBB Akhirnya Diizinkan Masuk Myanmar

Selasa, 3 April 2018 12:04 WIB

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar akhirnya mengizinkan Dewan Keamanan PBB untuk mengunjungi negara itu setelah beberapa bulan melakukan protes. DK PBB telah mengusulkan kunjungan pada Februari lalu, tapi baru sekarang Myanmar memberi lampu hijau.

Baca: Myanmar Hancurkan 55 Desa Rohingya di Rakhine

Meskipun diberi izin, Presiden Dewan Keamanan PBB asal Peru, Gustavo Meza-Cuadra, tidak yakin, apakah pihaknya diizinkan mengunjungi Negara Bagian Rakhine, tempat minoritas muslim Rohingya tinggal dan mengalami berbagai kekerasan selama ini.

"Jelas, kami tertarik pada Negara Bagian Rakhine," kata Meza-Cuadra, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 3 April 2018.

"Tidak ada yang lebih baik daripada kunjungan langsung untuk melihat bagaimana sebenarnya keadaan di sana."

Baca: Myanmar Melarang Pengungsi Rohingya Kembali, Kenapa...

Meza-Cuadra menuturkan perincian rencana perjalanan itu belum selesai, termasuk penetapan tanggalnya. Inggris, Kuwait, dan Peru menjadi tuan rumah kunjungan itu, termasuk kunjungan ke kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar di Rakhine.

Advertising
Advertising

Hampir 700 ribu muslim Rohingya melarikan diri dari Rakhine serta sekarang tinggal di sebuah kamp pengungsi yang padat dan kumuh di Bangladesh sejak tentara Myanmar melancarkan operasi pada Agustus tahun lalu.

Pihak berwenang Myanmar mengatakan operasi di Rakhine bertujuan memberangus milisi, tapi Dewan Keamanan PBB menuntut warga Rohingya diizinkan kembali dengan selamat.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

6 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

7 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

8 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

9 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya