Puas Lepas Rindu, Malala Yousafzai Meninggalkan Pakistan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 3 April 2018 08:01 WIB

Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafza, berpose dengan keluarganya dan Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan, Marriyum Aurangzeb, saat berada dirumahnya di Mingora, lembah Swat, Pakistan, 31 Maret 2018. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Perdamaian 2014, Malala Yousafzai, meninggalkan Pakistan menuju London, Inggris, pada Senin, 2 April 2018, waktu setempat. Malala dan keluarga besarnya diantar ke bandar udara Islamabad dengan iring-iringan dan pengamanan ketat

Baca: Malala Yousafzai: Saya Tidak Pernah Sebahagia Ini

Malala Yousafzai menghadiri upacara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres setelah dipilih sebagai utusan perdamaian PBB di New York, 10 April 2017. REUTERS/Stephanie Keith

Dikutip dari Reuter, Malala berada di Pakistan sejak Kamis, 29 Maret 2018. Ini merupakan kunjungan pertamanya seusai insiden penembakan oleh militan Taliban terhadapnya saat pulang sekolah. Malala menjadi sasaran Taliban karena terus menyerukan akses pendidikan bagi anak-anak perempuan. Setelah kepalanya di tembak Taliban dan menjalani pengobatan, Malala tak pernah kembali ke Pakistan.

“Saya merindukan segalanya tentang Pakistan, dari sungai, gunung-gunung, bahkan sampai jalan-jalan yang kotor dan sampah-sampah di sekitar rumah saya,” ucap Malala, 20 tahun, dalam wawancara dengan Reuters.

Advertising
Advertising

Baca: Malala Yousafzai Napak Tilas ke Kampung Halaman

Sumber dari teman Malala sebelumnya mengatakan Malala telah berencana pulang kampung setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Oxford. Di kampus favorit itu, dia mengambil jurusan politik, filosofi, dan ekonomi.

Pada 2014, Malala menghebohkan dunia dengan mencatatkan diri sebagai peraih hadiah Nobel termuda. Penghargaan itu diberikan untuk menghormati jasa-jasanya melalui Malala Foundation, sebuah yayasan yang didirikan untuk mendukung kelompok-kelompok advokasi pendidikan dengan fokus di Pakistan, Nigeria, Yordania, Suriah, dan Kenya.

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

13 jam lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

10 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

15 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

16 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

26 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

28 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

51 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

56 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

57 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

58 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya