PBB Jatuhkan Sanksi Lagi ke Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Minggu, 1 April 2018 18:33 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyaksikan peluncuran rudal balistik Hwasong 12. Kantor Berita Korea Utara, KCNA, merilis foto ini, pada 16 September 2017. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan telah mengambil langkah-langkah baru terhadap Korea Utara pada Sabtu, 31 Maret 2018. Langkah-langkah itu adalah memasukkan 27 kapal laut, 21 perusahaan jasa pengiriman, dan 1 individu dalam daftar hitam karena telah membantu Korea Utara menghindari sanksi-sanksi yang dijatuhkan sebelumnya.

Keputusan PBB itu tak pelak meningkatkan ketegangan di tengah-tengah upaya pemerintah Korea Utara yang berencana menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca: Amerika Beri Korea Utara Sanksi Keras Sepihak, Cina Meradang

Dalam foto yang dirilis kantor berita KCNA pada 5 Juli 2017 menunjukkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersama sejumlah ilmuwan dan teknisi dari Akademi Pertahanan DPRK menyaksikan peluncuran uji rudal balistik antarbenua Hwasong-14 di barat laut Korea Utara. KCNA via REUTERS

Baca: Korea Utara Sepakat Hentikan Program Nuklir, Keamanannya Terjamin

Advertising
Advertising

Kapal-kapal tanker pembawa minyak dan kapal kargo merupakan jenis kapal yang masuk daftar hitam PBB. Kapal-kapal itu telah dilarang berlayar ke belahan dunia mana pun. Sedangkan aset-aset perusahaan pemilik kapal dibekukan. Sebagian besar nama-nama yang masuk daftar hitam itu sudah masuk daftar hitam Departemen Keuangan Amerika Serikat pada Februari 2018.

Sanksi-sanksi baru ini diambil untuk merespons keputusan Korea Utara yang terus mengembangkan program senjata nuklir dan rudalnya. Korea Utara menghadapi sanksi paling keras pada 2017, yakni dengan melarang pengiriman batu bara, seafood, dan tekstil ke negara itu.

Dikutip dari www.nytimes.com pada Minggu, 1 April 2018, Korea Utara diduga telah menggunakan dokumen palsu untuk melanjutkan ekspor batu bara dan mengimpor minyak melalui transfer antar-kapal ilegal di laut lepas.

Sejumlah analis mengatakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, baru-baru ini telah setuju bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada April nanti dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena dorongan keinginan meredakan ketegangan. Namun Amerika dan para sekutunya bersumpah akan tetap menjalankan sanksi-sanksi hingga Korea Utara berkomitmen melakukan denuklirisasi.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

5 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

4 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya