TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan setuju bertemu dengan Presiden Korea Selatan bulan depan dan menghentikan sementara uji coba nuklir jika negaranya melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat.
Pernyataan mengagetkan itu diungkapkan seorang pejabat senior Korea Selatan pada Selasa, 6 Maret 2018, setelah melakukan lawatan ke Korea Utara.
Baca: Korea Utara: Stop Latihan Militer Korea Selatan-Amerika Serikat
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berfoto bersama dengan utusan khusus Korea Selatan usai melakukan pertemuan di Pyongyang, Korea Utara, 6 Maret 2018. The Presidential Blue House/Yonhap via REUTERS
Menurut keterangan dari Gedung Biru Istana Presiden, pejabat Korea Utara berjanji tidak menggunakan senjata nuklir ke Korea Selatan.
"Korea Utara secara jelas menyatakan bersedia melakukan denuklirisasi," bunyi pernyataan dari kantor kepresidenan Korea Selatan, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa, 6 Maret 2018.Dalam pidato tahun baru 2018, Kim Jong-un mengklaim bahwa senjata nuklir Korea Utara sudah siap. Dia menyatakan tombol peluncuran nuklir selalu berada dalam jangkauannya. Sebagai tanggapan atas klaim tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membalasnya dengan menyatakan bahwa senjata nuklir negaranya jauh lebih besar dan kuat.
"Jelas bahwa tidak ada alasan menyimpan senjata nuklir jika ancaman militer ke Korea Utara dieliminasi dan keamanan negaranya terjamin."
Baca: Korea Selatan Akui Keliru Tuding Korea Utara, Soal Apa?
Kesepakatan itu diambil menyusul langkah kerja sama kedua Korea selama perhelatan Olimpiade musim dingin Pyeongchang bulan lalu. Selain menggelar acara olahraga, Korea Utara dan Korea Selatan ingin meningkatkan dialog konstruktif antara Korea Utara dan Amerika Serikat, terutama soal program nuklir Korea Utara.