Rusia: Minimal 50 Diplomat Inggris Harus Angkat Kaki

Reporter

Tempo.co

Minggu, 1 April 2018 14:22 WIB

Sejumlah staf kedutaan dan anak-anak mereka meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengusir 23 diplomat Rusia dari Inggris. REUTERS/Toby Melville

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memerintahkan Inggris untuk menarik lebih dari 50 diplomat dan staf teknisnya di Rusia menyusul kebuntuan atas kasus serangan dengan racun mantan agen mata-mata Rusia dan putrinya di Inggris.

Langkah Rusia itu untuk membalas sikap Inggris yang mengusir diplomatnya dari Inggris. Dikutip dari Reuters pada Sabtu, 31 Maret 2018, sudah lebih dari 100 diplomat Rusia diusir dari negara-negara barat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 diplomat dikeluarkan oleh Inggris.

Baca : Tiga Pesan Vladimir Putin Pada Musuh-Musuh Rusia

Seorang anak menaiki bus dengan plat nomor diplomatik saat sejumlah staf kedutaan dan keluarga mereka meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. Sebanyak 23 diplomat yang diusir ini dicurigai sebagai mata-mata Rusia. REUTERS/Toby Melville

Baca: 59 Diplomat dari 23 Negara Diusir Rusia

Advertising
Advertising

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan tuntutan Moskow tersebut berarti Inggris harus memangkas sedikitnya 50 diplomat dan staf teknisnya di Rusia. Sebelumnya, Inggris memulangkan 23 diplomat Rusia, yang bertugas di Inggris.

“Kami menuntut keseimbangan. Inggris punya lebih dari 50 diplomat. Lebih banyak dari pada Rusia. Minimal mereka harus memangkas 50 diplomatnya di sini,” kata Zakharova.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menyesalkan langkah Rusia itu dan mengatakan pihaknya telah mempertimbangkan dampak dari langkah-langkah itu. sumber tersebut tidak menjelaskan berapa banyak staf diplomatik Inggris di Rusia akan terpengaruh atas pengusiran ini.

Dikutip dari www.punchng.com pada Minggu, 1 April 2018, 18 negara dari total 28 negara anggota Uni Eropa telah mengusir diplomat Rusia. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pihaknya gembira langkah Inggris diikuti oleh sekutu-sekutunya.

Negara-negara Uni Eropa yang mengekor langkah Inggris tersebut adalah Belanda, Jerman, Polandia, Republik Ceko, Lithuania, Italia, Spanyol, Albania, Denmark, Latvia, Estonia, Kroatia, Swedia, Romania, Irlandia, Norwegia, Finlandia dan Prancis. Rusia dikabarkan telah menerbitkan langkah balasan.

Pengusiran besar-besaran diplomat Rusia dari negara-negara sekutu Inggris ini untuk menghukum Negara Beruang Merah itu atas serangan pada 4 Maret 2018 terhadap Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota Salisbury, Inggris. London mengatakan Moskow bertanggung jawab atas serangan racun saraf di tanah Eropa tersebut.Namun Rusia menyangkal bertanggung jawab atas serangan tersebut dan melemparkan tuduhan hal ini adalah sebuah rencana negara-negara Barat untuk mensabotase hubungan timur dan barat serta untuk mengisolasi Rusia.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

3 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

8 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

10 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

18 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

18 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

18 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

20 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya