Memenangi King Faisal International Prize, Ini Hadiah Irwandi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 30 Maret 2018 17:01 WIB

Irwandi Jaswir, Ilmuan asal Bukit Tinggi, Irwandi Jaswir menerima penghargaan sekelas Nobel, King Faisal Prize, di Arab Saudi, Senin, 26 Maret 2018. Sumber: dokumen KBRI Arab Saudi dan pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Irwandi Jaswir, ilmuan yang memenangi King Faisal International Prize 2018, berencana menggunakan sebagian uang hadiah dari penghargaan tersebut untuk kegiatan sosial. Selain uang tunai US$ 200 ribu, Irwandi mendapatkan medali emas 200 gram.

“Belum tahu mau dipakai apa uangnya, tapi sudah ada kegiatan sosial yang terpikirkan,” kata Irwandi kepada Tempo, Jumat, 30 Maret 2018.

Baca: Raih King Faisal Prize, Ini Riset Irwandi Jaswir

Irwandi Jaswir, Ilmuan asal Bukit Tinggi, Irwandi Jaswir menerima penghargaan sekelas Nobel, King Faisal Prize, di Arab Saudi, Senin, 26 Maret 2018. Sumber: dokumen KBRI Arab Saudi dan pribadi

Advertising
Advertising

Irwandi, ilmuan dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat, sudah 24 tahun menetap di Malaysia. Selama 20 tahun terakhir, dia menggeluti dunia riset. Pada Senin, 26 Maret 2018, dia mendapat penghargaan atas risetnya yang mempermudah umat Islam dalam mendeteksi unsur haram pada makanan atau produk lain seperti obat dan kosmetik.

Baca: Ilmuwan Indonesia Terima King Faisal International Prize 2018

Bicara soal riset, Irwandi mengakui melakukan riset bukan hal mudah. Sesederhana apa pun riset, pasti ada kendala atau kesulitan yang ditemui. Untuk itu, seseorang yang hendak melakukan riset harus mempersiapkan mental tersebut. Namun riset ini memiliki kepuasan dan kebahagiaan tersendiri ketika ilmuan tersebut bisa mempublikasi atau hak cipta dari riset itu dibeli.

“Saat melakukan riset itu harus sabar. Saya pun dalam melakukan riset begitu, membentuk tim dan memilih mitra peneliti, yang bagus agar bisa bekerja dengan baik,” kata Irwandi.

Selama hampir dua dekade melakukan riset, Irwandi mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber. Di antaranya pendanaan dari kampus, Kementerian Riset dan Teknologi, pendidikan tinggi, serta dana dari luar negeri, seperti pemerintah Arab Saudi, yang mendanai 2 juta real untuk riset bidang gelatin.

Irwandi merupakan profesor senior bidang kimia makanan dan bio kimia di International Islamic University Malaysia. Meski pernah melakukan penelitian di Jepang selama dua tahun, ilmuan yang masih berpaspor hijau itu mengakui melakukan riset di Malaysia lebih baik.

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

43 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

43 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

43 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.

Baca Selengkapnya