Penuh Kontroversi, Sisi Dijagokan Lagi Menang Pemilu Mesir

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 Maret 2018 20:10 WIB

Presiden Mesir, Abdel-Fattah el-Sissi, memeluk seorang anak saat berada di Kairo, Mesir. (Sherif Abdel Meniom/Egyptian Presidency via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu presiden Mesir yang sudah di depan mata mengundang kritik lantaran minimnya kandidat untuk melawan Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi. Pemilu yang rencananya akan diselenggarkan pada 26 Maret – 28 Maret 2018 hanya menghadirkan dua kandidat calon presiden, yakni Presiden Sisi dan Mousa Mostafa Mousa, 65 tahun dari Partai El-Ghad.

Baca: Korban Teror di Masjid Mesir Pendukung Presiden Sisi Basmi ISIS

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi (kedua kanan), jalani ibadah umroh di Mekkah, Arab Saudi, 11 Agustus 2014. AP/Middle East News Agency

Baca: Abdel Fattah al-Sisi Dijagokan Jadi Presiden Mesir

Sebelum naik posisi menjadi orang nomor satu di Mesir, Sisi adalah menteri pertahanan Mesir. Dia yang memimpin kudeta mantan presiden Muhammad Morsi pada 2013. Dia juga mengobrak-abrik dan menangkapi para pemimpin kelompok Ikhwanul Muslimin atau IM. Bukan hanya itu, terhitung sejak Juli 2013, ribuan pendukung kelompok IM juga ditahan.

Advertising
Advertising

Tak lama setelah Morsi terguling atau pada 26 Maret, Sisi mengundurkan diri dari posisinya dan mengumumkan pencalonanya sebagai presiden Mesir. Pada 3 Juni 2013, Sisi resmi dinyatakan sebagai Presiden Mesir dengan raihan 96.9 persen suara.

Sisi juga dikenal sebagai orang yang menyeret mantan presiden Mesir, Hosni Mubarak ke pengadilan, namun membebaskannya. Dikutip dari situs al-Jazeera, Sisi telah menggambarkan dirinya dan militer Mesir sebagai pengawal keinginan masyarakat, dimana pernyataan ini beberapa kali disampaikannya dalam pidatonya yang ditujukan kepada masyarakat Mesir.

Sisi, 64 tahun, menikahi Entissar Amer pada 1977 dan dikaruniai empat orang anak. Dikutip dari www.edition.cnn.com Sisi merupakan lulusan Akademi Militer Mesir pada 1977. Dia tercatat pernah bersekolah di Joint Command and Staff College di Inggris dan Army War College di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Seperti kebanyakan perwira tinggi Mesir lainnya, Sisi mengidolakan mantan presiden Mesir yang sangat nasionalis, Gamal Abdel Nasser. Para pendukung Sisi membandingkan tantangan yang dihadapi Sisi menyusul derasnya tekanan internasional terhadap Mesir dengan tindakan-tindakan yang dilakukan Nasser. Kini publik Mesir dan dunia menantikan apakah Sisi akan kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Mesir mengalahkan satu-satunya lawan, Mousa Mostafa Mousa.

Berita terkait

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

21 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

7 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya