Warga lokal dan turis asing berkumpul bersama dan menggunakan pistol air untuk saling menyemprotkan air dalam pertayaan Festival Songkran atau perayaan Tahun Baru Thailand, di Chiang Mai, Thailand, Sabtu (12/4). AP/Wichai Taprieu
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Thailand meminta para wanita untuk tidak mengenakan pakaian seksi untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual saat berlangsung festival Songkran pada April mendatang.
Festival Songkran atau perayaan tahun baru Thailand menjadi salah satu festival yang diminati wisatawan dunia. Salah satu acara yang disukai adalah perang air. Setiap orang yang melintas di tempat umum akan saling siram air, sehingga kemungkinan terjadi pelecehan seksual saat itu.
Direktur Jenderal Departemen Administrasi Lokal Thailand, Sutthipong Chulcharoen mengatakan, selain meminta wanita tidak berpakaian seksi, pihaknya juga akan membuat zona bebas minuman beralkohol bagi para pengunjung dan mengadakan kampanye untuk mendorong turis khususnya perempuan untuk berpakaian pantas agar tidak menjadi korban kejahatan seksual.
Direktur Yayasan Gerakan Progresif Perempuan dan Pria, Jadet Chaowilai menyerahkan surat kepada Menteri Dalam negeri yang isinya meminta perlindungan lebih baik lagi kepada wanita saat festival Songkran April mendatang. Chaowilai didampingi 30 wanita yang sebelumnya menjadi korban pelecehan seksual saat festival Songkran.
Festival Songkran biasanya diadakan pada tanggal 13-15 April setiap tahun. Setiap orang harus siap mental dan emosi akan disiram air, dan biasanya dibalas dengan menyiram air juga ke arah yang menyiramkan. Dan pelecehan seksual pun kerap dilaporkan terjadi.
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
6 hari lalu
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand
Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.