Inggris Investigasi Penyalahgunaan Data Facebook Terkait Trump?

Rabu, 21 Maret 2018 07:29 WIB

Facebook dan Facebook Messenger. fastweb.it

TEMPO.CO, London - Pemerintah Inggris saat ini tengah menyelidiki soal perlindungan data pengguna media sosial Facebook terkait dengan faktor yang menguntungkan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2016.

Hal itu dilakukan setelah seseorang whistleblower (pelapor tindak pidana) mengungkapkan fakta soal konsultan politik Cambridge Analytica, yang diduga disewa Presiden Donald Trump, dengan cara tidak benar mengakses data informasi 50 juta pengguna Facebook untuk mempengaruhi opini publik.

Akibat hal itu, saham Facebook (FB.O) ditutup turun hampir 7 persen atau senilai $US 40 miliar dari nilai pasar pada Senin lalu waktu setempat. Investor khawatir rusaknya reputasi media sosial terbesar di dunia itu akan mengurangi jumlah pengguna dan pengiklan.

Baca: Terkait Trump, Inggris-Facebook Bakal Investigasi Cambridge?

“Kami ingin mencari tahu, apakah Facebook mengamankan dan melindungi informasi pribadi, apakah mereka mengetahui soal data yang hilang, dan apakah pengguna diinformasikan soal data tersebut,” kata Kepala Komisi Informasi Inggris Elizabeth Denham, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 21 Maret 2018.

Saat ini, dia menuturkan sedang mencari kantor konsultan Cambridge Analytica, pihak yang dijelaskan whistleblower telah memanen informasi pribadi jutaan orang untuk mendukung kampanye Trump pada 2016.

Para pembuat undang-undang di Amerika Serikat dan Eropa telah meminta penjelasan bagaimana perusahaan konsultan memperoleh akses ke data pada 2014.

Di Washington, Ketua Republik Senat Perdagangan, Sains, dan Komite Transportasi pada Senin, 19 Maret 2018, mengirim surat kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk meminta informasi dan pengarahan pada data pengguna Facebook.

"Kemungkinan Facebook tidak transparan dengan konsumen atau belum dapat memverifikasi bahwa ada pengembang aplikasi pihak ketiga yang mengganggu dan tidak transparan dengan konsumen," bunyi salah satu kutipan isi surat tersebut.

Adapun perusahaan konsultan yang dilaporkan oleh whistleblower itu merupakan perusahaan riset konsumen, iklan bertarget, serta layanan terkait dengan data yang kliennya merupakan politikus dan korporat. Perusahaan ini didirikan pada 2013 dengan dukungan dana sebanyak $US 15 juta dari miliuner Partai Republik, Robert Mercer, pendukung Trump.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

4 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

11 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

23 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

26 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

30 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya