Menang Pilpres, Putin Dapat Ucapan Selamat, dari Siapa saja?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 20 Maret 2018 17:01 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan pidato saat kampanye dan konser yang menandai ulang tahun keempat aneksasi Rusia di Manezhnaya Square di Moskow, Rusia, 18 Maret 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin dunia beramai-ramai menyampaikan ucapan selamat kepada Vladimir Putin atas kemenangan besarnya dalam pemilihan presiden Rusia.

Meskipun dinodai dengan adanya laporan kecurangan luas, media Reuters melansir Putin mendapat suara sekitara 76,69 persen dalam pemilu pada Minggu, 18 Maret 2018. Isu adanya kecurangan ini tidak menyurutkan para pemimpin dunia untuk mengucapkan selamat kepada Putin.

Baca: Puluhan Tahun Lalu, Baba Vanga Ramal Putin Jadi Penguasa Dunia

Advertising
Advertising

Pada Senin, 19 Maret 2018 sekitar pukul 2.30 sore waktu Moskow, salah satu pemimpin dunia paling terkemuka, Presiden Cina, Xi Jianping, menjadi yang prtama memberikan selamat.

Jinping mencatat peningkataan kerjasama, yang "belum pernah terjadi sebelum nya" antara Moskow dan Beijing.

Baca: Rusia Gelar Pemilihan Presiden, Vladimir Putin Dipastikan Menang

Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut kedatangan Presiden Cina, Xi Jinping dalam pertemuan di Kremlin, Moskow, Rusia, 3 Juli 2017. REUTERS

Xi Jjingping, yang juga baru terpilih kembali sebagai Presiden Cina tanpa batas waktu itu, menyatakan kesiapannya bekerja sama meningkatkan hubungan Rusia-Cina.

"Dalam beberapa tahun terakhir, rakyat Rusia telah menunjukkan kesatuan dan solidaritasnya untuk terus bergerak maju. Rusia memainkan peran konstruktif penting dalam urusan internasional,” kata Xi.

Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel menjadi pemimpin Barat pertama yang memberikan selamat kepada Putin. Lewat sambungan telpon pada Senin itu, Merkel mengatakan kepada Putin bahwa kedua negara berkepentingan untuk mempertahankan dialog dan memperkuat hubungan Jerman-Rusia, serta bekerja pada isu-isu internasional.

"Saya ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Putin sebagai presiden Rusia," kata Merkel.

Pejabat tinggi Jerman lainnnya juga memberikan ucapan selamatnya kepada Putin adalah Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Menteri Luar Negeri, Heiko Maas.

Dari Italia, anggota Parlemen Eropa, Matteo Salvini dan Giorgia Meloni, mengucapkan selamat kepada Putin atas kemenangan itu.

Sedangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam pembicaraan lewat telepon, mengucapkan selamat kepada Putin atas masa jabatan keempat dalam pemilihan pada Ahad.

Kala Putin Unggul atas Trump

"Atas nama Prancis, saya berharap Putin dapat berhasil dalam memodernisasi bidang politik, demokrasi, ekonomi dan sosialnya," kata Macron, seperti dilansir Sputnik News, Senin, 19 Maret 2018.

Presiden Prancis itu juga menyerukan dialog konstruktif antara Rusia, Prancis dan Eropa.

Partai sayap kanan Prancis, Front Nasional, juga mengucapkan selamat kepada Putin. Partai Marine Le Pen juga meminta Uni Eropa untuk meninjau kembali kebijakan kontraproduktifnya terhadap Rusia.

Ucapan selamat juga datang dari para pemimpin beberapa negara bekas Uni Soviet, Serbia, Abkhazia, Azerbaijan, Armenia, Belarusia, Kyrgyzstan, Kazakhstan, Turkmenistan, Moldova, Tajikistan, Uzbekistan, Ossetia Selatan dan Hongaria. Serta dari Benua Amerika, termasuk Venezuela, Kuba dan Bolivia.

Sebuah pernyataan pemerintah Venezuela mengatakan Presiden Nicolas Maduro mengucapkan selamat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin yang kembali memimpin Rusia untuk periode 2018-2024.

Sedangkan Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi menjadi pemimpin pertama dari Timur Tengah yang memberi selamat kepada Putin.

Kepala negara Suriah, Bashar al-Assad juga mengirimkan ucapan selamatnya kepada Putin. Bashar mendapat banyak dukungan militer dan politik dari Putin dalam konflik domestik negara itu.

Presiden Iran Hassan Rouhani memberi ucapan selamat kepada Vladimir Putin dan menyatakan keyakinannya hubungan bilateral antara kedua negara akan terus berkembang. Iran merupakan sekutu Rusia dalam perang di Suriah.

"Penyelenggaraan pemilihan Presiden yang mengagumkan di Rusia dan kemenangan besar Anda dalam pemilihan adalah berita baik. Saya menyampaikan ucapan selamat yang tulus pada kesempatan ini. Saya yakin bahwa dalam masa jabatan baru Yang Mulia, hubungan antara kedua negara akan berkembang," demikian pesan selamat dari Iran.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud telah mengirim telegram kepada Presiden Rusia Vladimir Putin memberi selamat kepadanya atas nama rakyat dan pemerintah.

"Atas nama saya, pemerintah dan rakyat Saudi, saya mengucapkan selamat dan harapan sehubungan dengan pemilihan Anda untuk masa jabatan presiden baru, dan semoga Anda sehat dan sukses," demikian isi telegram Raja Salman.

Saudi belakangan ini menjalin hubungan lebih dekat dengan Rusia baik perekonomian dan manufaktur senjata.

Negara Teluk lainnya, termasuk pemimpin Uni Emirat Arab dan Kuwait juga termasuk dalam barisan yang memberikan ucapan selamat kepada Putin pada Senin.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, juga menelepon Putin untuk mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan dalam pemilihan presiden.

Perdana Menteri India juga mengatakan bahwa dia menantikan kunjungan Putin ke India untuk pertemuan tahunan di akhir tahun ini.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan Perdana Menteri Shinzo Abe telah mengucapkan selamat kepada Putin dan keduanya setuju untuk bekerja sama untuk denuklirisasi Korea Utara.

"Kedua pemimpin menegaskan kerjasama erat mereka dalam mewujudkan denuklirisasi Korea Utara," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.

Jepanng dan Rusia memilik sengketa perbatasan namun mereda belakangan ini.

Sementara Amerika Serikat, melalui pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih menyebutkan Presiden Donald Trump tidak terkejut dengan kemenangan Putin karena telah memprediksi sebelumnya. Untuk itu Trump kemungkinan tidak akan menelepon Putin untuk memberikan selamat.

Putin mengumpulkan 76,69 persen suara dalam pemilihan 18 Maret setelah Komisi Pemilihan Pusat menghitung 99,84 persen suara yang masuk. Direktur Negara Bagian Lenin, Pavel Grudinin, yang dinominasikan oleh Partai Komunis Rusia, berada di urutan kedua dengan 11,80 persen suara, sementara pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) Vladimir Zhirinovsky di urutan ketiga dengan 5,66 persen. Menurut data awal Komisi Pemilihan jumlah pemilih adalah 67,49 persen.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

8 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

14 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

35 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

38 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

38 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya