Putin Diprediksi Menang Telak, Pilpres Rusia Dinodai Kecurangan

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Maret 2018 13:05 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan pidato saat kampanye dan konser yang menandai ulang tahun keempat aneksasi Rusia di Manezhnaya Square di Moskow, Rusia, 18 Maret 2018. REUTERS/Grigory Dukor

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan telak Vladimir Putin, yang diprediksi pada pemilu presiden Rusia 2018 ini, dinodai sejumlah laporan kecurangan. Sejumlah rekaman video CCTV menunjukkan kecurangan, yang terjadi secara luas di berbagai lokasi pencoblosan.

Di pinggiran kota Moskow, Lyubertsy, sederet surat suara yang telah dicoblos dimasukkan ke dalam kotak suara oleh petugas pemilihan.

Segera setelah itu, media Daily Mail pada Ahad, 18 Maret 2018, melansir,"Pejabat lain memasukkan lebih banyak surat suara di dalam kotak, semuanya tertangkap kamera CCTV." Pejabat itu seharusnya menjamin integritas pemilihan, namun malah terlihat melakukan kecurangan.

Advertising
Advertising

Baca: Diproyeksikan Dapat 75 Persen Suara, Putin: Terima Kasih

Rekaman video lain dari Dagestan menunjukkan sekelompok petugas pemilihan tampaknya sedang menghitung surat suara sebelum seorang wanita menggunakan sekumpulan balon untuk terang-terangan menghalangi pandangan kamera CCTV, yang merekam.

Klip lain dari sebuah tempat pemungutan suara terpisah di wilayah yang sama tampaknya menunjukkan sekelompok pria mengusir pengawas pemilu sementara pria lain memasukkan surat suara ke dalam kotak.

Baca: Puluhan Tahun Lalu, Baba Vanga Ramal Putin Jadi Penguasa Dunia

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan sabutan saat berada di markas selama pemilu di Moskow, Rusia, 18 Maret, 2018. Sergei Chirkov/POOL via Reuters

Sedangkan media CNBC dengan mengutip AP melansir adanya pemaksaan kepada warga untuk mencoblos. Ini untuk menunjukkan bahwa Rusia merupakan negara demokrasi yang kuat. Peristiwa ini diduga terjadi di daerah Gorny Shchit dan kawasan pegunungan Ural.

"Orang-orang datang berbondong-bondong," kata seorang pengamat Krivonogov. Para pemilik suara lalu berfoto di sekitar lokasi pencoblosan seakan-akan sebagai bukti bahwa mereka telah mencoblos. Seorang dokter di rumah sakit mengatakan mereka diwajibkan melapor ke atasan mereka dengan tenggat paling lambat pukul dua siang.


Menurut CNBC, jumlah kehadiran pemilih kali ini melebihi 60 persen, yang menunjukkan jumlah kehadiran lebih sedikit dibandingkan 2000, 2004 dan 20012.

Media Daily Mail juga melansir kasus penyimpangan suara lain yang terekam kamera CCTV, sekelompok biarawati terlihat memilih sementara pemimpinnya secara terbuka memeriksa untuk memastikan semuanya telah mencoblos Putin dengan benar.

Sedangkan di kota Yekaterinburg, seorang dokter Rusia juga mengatakan dia dipaksa untuk memberikan suara.

Di wilayah Khabarovsk, para pejabat dilaporkan mengirimkan persediaan telur, kacang polong dan saus beku ke tempat pemungutan suara dan menawarkan potongan harga pada produk tersebut untuk mereka yang memberikan suaranya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan pidato saat kampanye dan konser yang menandai ulang tahun keempat aneksasi Rusia di Manezhnaya Square di Moskow, Rusia, 18 Maret 2018. REUTERS/Grigory Dukor

Yevgeny Roizman, lawan dari Putin yang merupakan walikota dari kota industri Yekaterinburg, mengatakan para pejabat menggunakan suap untuk meningkatkan jumlah pemilih.

Di Moskow, pemilih pertama kali diberi tiket gratis untuk konser pop dan otoritas kesehatan menawarkan pemeriksaan kanker gratis di beberapa tempat pemungutan suara.

Sekitar 145.000 pengamat independen memantau pemungutan suara presiden pada 18 Maret 2018 tersebut, termasuk 1.500 orang asing yang melaporkan adanya ratusan masalah.

Golos, sebuah kelompok pemantau pemilu independen, mengatakan bahwa mereka menerima puluhan keluhan, melaporkan penyimpangan dan pelanggaran pemilu di seluruh negeri. Relawan organisasi pemantau pemilu ini menerima telepon dari para pemilih yang melaporkan penyimpangan.

Perwakilan Golos mengatakan pemilih telah mendapat tekanan besar untuk memilih. Mereka dilaporkan mendapat tekanan dari para pejabat dan pengusaha. Kasus-kasus ini dipastikan menimbulkan pertanyaan atas keabsahan hasil pemilihan tersebut.

Laporan kecurangan muncul saat Komisi Pemilu Pusat mengatakan bahwa Putin sedang dalam jalur untuk memenangkan pemilihan tersebut dengan dukungan 75,9 persen suara. Putin mengatakan kemenangannya merupakan pengakuan atas karyanya sebagai pemimpin selama beberapa tahun terakhir.

Putin, 65 tahun, mengucapkan terima kasih atas hasil perhitungan sementara yang menunjukkan dia menang. Dia berharap hasil pembangunan yang bagus untuk negara ke depannya sambil menekankan persatuan nasional. Dia juga mengajak massa untuk bersorak 'Rusia Rusia'.

Dua kandidat yang meraih posisi tiga besar lainnya adalah Pavel Grudini dengan 11,84 persen dan Vladimir Zhirinovsky, yang merupakan politisi ultranasionalis, dengan 5,69 persen. Lima kandidat lainnya hanya meraih, masing-masing di bawah dua persen dengan Ksenia Sobchak, yang merupakan kandidat perempuan satu-satunya, mendapat suara terbanyak di antara mereka yaitu 1,65 persen. Putin hanya tertawa saat ditanya apakah akan mengikuti pilpres 2024.

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

11 menit lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

18 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

3 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

4 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

5 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya