Rusia Gelar Pemilihan Presiden, Vladimir Putin Dipastikan Menang
Reporter
Tempo.co
Editor
Maria Rita Hasugian
Sabtu, 17 Maret 2018 19:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Rusia memberikan suaranya dalam pemilihan presiden hari Minggu, 18 Maret 2018 meski pemenangnya sudah dipastikan, yakni Vladimir Putin dengan perolehan suara lebih dari 70 persen dari total suara yang masuk.
Pemilihan presiden Rusia sejak awal sudah diprediksi media internasional bahwa Putin tidak memiliki penantang yang mampu mengalahkannya. Tempat pemungutan suara sudah dibuka sejak hari Sabtu, 17 April karena kondisi geografis. Contohnya Kaliningrad. Untuk kota lainnya pemberian suara dimulai besok pagi waktu setempat.
Baca: Ksenia Sobchak, Penantang Putin di Pemilihan Presiden Rusia
Menurut laporan TV SBS melalui YouTube, kandidat Pavel Grudinin dari Partai Komunis diperkirakan hanya akan meraih 8-12 persen suara dan Vladimir Zhirnovsky dari I.DPR meraih 6-10 persen suara. Sedangkan 3 kandidat lainnya berada di bawah 5 persen masing-masing Ksenia Sobchak dari Civic Initiative, Sergey Baburin dari Russian A.P.Union dan Boris Titov dari Partai Bertumbuh.
Putin yang sudah memimpin Rusia selama 2 dekade, dipastikan akan melanjutkan kepemimpinannya hingga tahun 2024.
Menurut laporan Arab News, Sabtu, 17 April 2018, Putin meraih dukungan besar dari rakyat Rusia karena membangun citra sebagai pemimpin yang memulihkan stabilitas dan kebanggaan nasional setelah Uni Soviet ambruk.
Tudingan Inggris tentang racun saraf Novichok yang membuat sekarat agen ganda Rusia, Sergei Skripal, berasal dari Rusia, tak berdampak buruk bagi perolehan suara untuk Putin. Sebaliknya, kasus ini dinilai semakin memperkuat persatuan warga Rusia mendukung Putin.
Baca: Tiga Pesan Vladimir Putin Pada Musuh-Musuh Rusia
"Di Amerika dan Eropa, mereka berusaha membuat kami tunduk dan berlutut, namun kami tetap berdiri tegak," kata Sergei Babayev, 55 tahun, seorang manajer transportasi di Moscow, menjelang pemilihan presiden.
"Mereka menjanjikan kami krisis dan kami menghalaunya. Kualitas utama Putin, dia inti dari negara kami," ujarnya.
Melalui tayangan SBS, Putin berbicara di hadapan pendukungnya yang penuh sesak di dalam satu ruangan. Mereka mengeluk-elukkan mantan intelijen KGB masa Soviet ini.
Namun, tak seluruh rakyat Rusia mendukung Putin. Mereka kaum oposisi yang dipimpin aktivis antikorupsi Alexei Navalny yang kerap mengkritik Putin termasuk pemilihan presiden yang dianggapnya tidak jujur dan bebas. Selain itu, beberapa kritikan juga datang dari warga Rusia lainnya.
Baca: Putin Segera Pensiun dari Politik?
"Ini sangat berbeda dengan pemilihan yang ada di negara-negara Barat. Rakyat diletakkan pada situasi di mana mereka tidak punya pilihan," ujar Stepan Goncharov dari Levada Center yang memantau pemilihan secara independen.
Vladimir Putin beberapa kali dikabarkan akan mundur dan tidak akan maju dalam pencalonan presiden Rusia dengan alasan usia yang menua. Bahkan ia menyatakan resmi maju dalam pemilihan presiden hanya beberapa hari sebelum pencalonan ditutup. Berbeda dengan pemilihan tahun 2012.