Tokoh Antikorupsi Wang Qishan Jadi Wakil Presiden Cina

Sabtu, 17 Maret 2018 14:42 WIB

Wang Qishan terpilih sebagai wakil presiden setelah mendapat dukungan nyaris dengan suara bulat dari parlemen.

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh antikorupsi terkenal Cina, Wang Qishan terpilih sebagai wakil presiden mendamping Xi Jinping setelah mendapat dukungan nyaris dengan suara bulat dari parlemen. Hanya satu suara menentang Qishan dari total 2.970 suara.

Dengan posisi barunya tersebut, Qishan yang mengundurkan diri dari pejabat tinggi Partai Komunis yang berkuasa dan posisinya sebagai kepala pengawas korupsi pada Oktober tahun lalu, diharapkan dapat memuluskan agenda urusan global ambisius Cina, termasuk mencairkan hubungan dengan Amerika Serikat.

Baca: Kongres Hapus Masa Jabatan, Xi Jinping Pimpin Cina Seumur Hidup

Dengan perang dagang yang menjulang antara Amerika Serikat dan Cina, Wang Qishan, 69, harus memanfaatkan pengalamannya sebagai pemecah masalah untuk pekerjaan itu.

Peran pasti yang akan dia mainkan dalam kaitannya dengan Xi dan anggota tim kebijakan luar negeri baru lainnya juga bisa menarik perhatian.

"Kami semua mendukung Wang Qishan untuk menjadi wakil presiden," Fang Jianqiao, seorang delegasi dari Provinsi Zhejiang di Cina timur, mengatakan sebelum pemungutan suara.

"Kemitraan dengan Presiden Xi Jinping dapat meningkatkan kontak yang lebih baik ke luar negeri," katanya. "Ini juga akan membantu memerangi korupsi dan mempromosikan pemerintahan yang bersih dengan baik."

Baca: Tiga Jam Berpidato, Xi Jinping Jabarkan Visi Cina 2050

Advertising
Advertising

Meski wakil presiden bukan jabatan penting di Cina, namun wang Qishan dipercaya siap mematahkan pola itu dan bertindak sebagai penasihat dan wali politik yang berpengaruh untuk Xi.

"Wang Qishan adalah salah satu tokoh terpenting di lingkaran dalam Xi, dan posisi ini memungkinkan dia mempertahankan posisi formal," kata Wu Qiang, mantan dosen ilmu politik di Universitas Tsinghua di Beijing yang sekarang bekerja sebagai peneliti independen.

"Wang Qishan akan menambahkan substansi pada peran wakil presiden. Amandemen Konstitusi telah mengangkat status kepresidenan, dan wakil presiden juga akan mendapatkan keuntungan dari itu."

Tokoh antikorupsi Cina, Wang Qishan menjadi wakil presiden Cina [ The JAPAN TIMES ]

Orang dalam partai dan para ahli mengatakan bahwa Xi ingin Wang bertindak sebagai penasihat, mungkin membantu untuk melihat kebijakan ekonomi dan upaya antikorupsi dan mengelola hubungan dengan Barat, terutama dengan Amerika Serikat. Presiden Trump telah mempertimbangkan untuk menempatkan sanksi perdagangan dan pembatasan investasi yang ketat di Cina.

Dia berpengalaman dalam berurusan dengan Amerika Serikat saat menjadi wakil perdana menteri yang memimpin pertemuan ekonomi tahunan dengan Washington.

Wang akan membawa ikatan jangka panjang dengan politisi Amerika dan pemimpin bisnis untuk tugas tersebut. Hubungannya dengan eksekutif Wall Street termasuk John L. Thornton, mantan presiden Goldman Sachs, yang tahun lalu membantu mengatur pertemuan antara Wang dan Stephen K. Bannon, mantan kepala ahli strategi Trump. Wang juga membantu mengarahkan pembicaraan perdagangan dan investasi dengan Washington.

Baca: Begini Presiden Xi Menghukum Jenderal Korup

Dia adalah individu penting dalam perjuangan Jinping melawan korupsi ketika puluhan pejabat senior dipenjara selama masa jabatannya, termasuk kepala keamanan dalam negeri, Zhou Yongkang, yang dipenjara seumur hidup.

Xi dan Wang pertama kali bertemu sekitar lima dekade yang lalu selama Revolusi Kebudayaan, ketika keduanya dikirim dari Beijing untuk menangani pemuda di pedesaan barat laut Cina.

Setelah Cina mulai melonggarkan kontrol terhadap ekonomi dari akhir 1970-an, Wang memiliki pengalaman dalam kebijakan ekonomi, dan sejak 1990-an dia mulai masuk ke tataran jabatan penting di pemerintahan, meredakan kekacauan keuangan dan mengenal pemodal di Wall Street.

Pada tahun 2003 dia dijadikan wali kota Beijing untuk menangani SARS, atau sindrom pernapasan akut parah, virus yang menyebar setelah pejabat menyembunyikan epidemi tersebut.

Sebagai wakil perdana menteri selama lima tahun dari tahun 2008, Wang adalah seorang juru runding utama dalam perundingan perdagangan dan investasi dengan Amerika Serikat. Tapi Wang tidak liberal dalam mengembangkan ekonomi Cina yang komunis.

Pada pemilihan yang berlangsung Sabtu, 17 Maret 2018, Kongres Rakyat Nasional juga dengan suara bulat menegaskan pengukuhan jabatan 5 tahun kedua bagi presiden Xi Jinping, dengan 2.970 suara mendukung.

Li Zhanshu, yang merupakan kepala staf Xi dalam masa jabatan pertamanya, juga mendapat suara bulat untuk mendukungnya menjadi ketua dewan legislatif nasional.

Parlemen pada kesempatan itu juga menyetujui sebuah rencana untuk merombak struktur pemerintah pusat, yang bertujuan untuk memangkas birokrasi, meningkatkan efisiensi dan mengakhiri perang darat. Mereka juga menegaskan kembali Xi Jinping sebagai kepala komisi nominal militer negara tersebut.

NEW YORK TIMES|SOUTH CHINA MORNING POST | ABC NEWS

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

4 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

12 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

13 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

18 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

22 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

3 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya