Tentara Israel Pembunuh Remaja Palestina Bebas

Kamis, 15 Maret 2018 17:59 WIB

Hamzeh Youssif Zamaare, remaja Palestina tewas ditembak pasukan Israel di Hebron [Ma'an News Agency]

TEMPO.CO, Jakarta - Dua serdadu Israel pembunuh remaja Palestina pada 2013 kemungkinan bebas dari segala tuntutan hukum. Informasi itu diungkapkan media Israel, Haaretz, kemarin.

Menurut koran Israel ini, kedua anggota militer dari kesatuan komando itu menembak mati Samir Awad, remaja 16 tahun, pada 2013, karena berada di Tembok Pemisah Israel di dekat Desa Badras di pinggiran Kota Ramallah, Tepi Barat.

Baca: Warga Palestina Bentrok dengan Pasukan Israel Soal Yerusalem

Sejumlah pengunjuk rasa Palestina berdiri dipagar perbatasan saat bentrokan dengan tentara Israel di perbatasan Gaza, 14 Oktober 2015. Setidaknya 7 orang Israel dan 27 warga Palestina tewas dalam bentrokan selama dua minggu. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Saat itu, tulis Middle East Monitor, Awad turut serta dalam unjuk rasa damai guna memprotes pembangunan tembok. Dia melompati pagar tetapi ketika dia terlihat oleh serdadu Israel, Awal lari dan terperangkap antara pagar pertama dengan pagar kedua.

Advertising
Advertising

Menurut dakwaan yang dialamatkan ke kedua serdadu tersebut, Haaretz melaporkan, saat Awad kabur pasukan komando menembakkan tiga peluru tajam dan tentara lain menembaknya dengan dua peluru tajam.

"Remaja ini luka-luka dan dilarikan ke sebuah rumah sakit di Ramallah, Palestina. Tetapi di tempat ini nyawanya tak tertolong. Namun demikian, tidak jelas siapa pemilik peluru tajam di tubuh Awad," tulis Middle East Monitor.Tentara Israel mengambil posisi dalam penjagaan ketat di sepanjang pagar di kota selatan Sderot, Gaza, 21 Juli 2014. Militer Israel melakukan penjagaan ketat usai tewasnya 18 militer Israel akibat serangan darat dari militan Palestina. REUTERS

Pasukan pendudukan dianggap melakukan perbuatan ceroboh dan lalai sehingga harus menjalani hukuman maksimum tiga tahun penjara. Tetapi tuduhan itu tak terbukti di pengadilan.

Baca: Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Hebron

Kelompok hak asasi manusia Israel, B Tslem mendesak agar insiden itu dilakukan investigasi untuk membuktikan bahwa remaja tersebut ditembak oleh tentara Israel, terlepas apa yang dilakukan oleh remaja itu bahaya atau tidak.

Jaksa Penuntut Umum Israel diharapkan membuat keputusan sebelum sidang pengadilan berikutnya karena negosiasi untuk tawar menawar saat ini sedang dilakukan. Sidang berikutnya akan digelar pada 26 Maret 2018.

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

4 menit lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

31 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

1 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

8 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

9 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya