Rusia Tantang Inggris Buka Kasus Racun Eks Intel di DK PBB

Kamis, 15 Maret 2018 09:10 WIB

Personel militer Inggris memeriksa tempat kejadian eks agen rahasia Rusia yang terpapar racun hingga sekarat di Salisbury.[www.rferl.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Rusia di Dewan Keamanan PBB, DK PBB, Vasily Nebenzya menepis tudingan Inggris bahwa Rusia terlibat meracun Sergei Skripal, mantan intelijen Rusia dan Inggris, MI6. Dia meminta anggota Dewan Keamanan PBB berpikir kritis terhadap peristiwa itu.

Untuk itu, Nebenzya meminta Perdana Menteri Inggris Theresa May membuka rapat di Dewan Keamanan PBB tentang kasus Skripal secara transparan.

Baca: Kasus Agen Rahasia, Inggris Usir 23 Diplomat Rusia

"Kami mau memastikan semua orang di sini melihat apa yang terjadi," kata Nebenzya, seperti dikutip dari Russia Today menyusul keluarnya ultimatum May untuk mengusir 23 diplomat Rusia dari Inggris. Rusia, ujarnya, tidak terlibat dengan peristiwa itu.

Rusia juga memastikan akan membalas pengusiran 23 diplomatnya oleh Inggris. Tindakan Inggris dianggap sebagai provokasi yang akan merusak hubungan kedua negara.

"Pemerintah Inggris telah memilih untuk melakukan konfrontasi dengan Rusia," kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari Washington Post, Rabu, 14 Maret 2018.

Baca: Trump Dukung Klaim Inggris Soal Racun Eks Intel Rusia

Pengusiran 23 diplomat Rusia dari Inggris merupakan yang terbesar sejak era Perang Dingin tahun 1980-an.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May pada Rabu, 14 Maret 2018 mengatakan bahwa 23 diplomat RUsia yang terkait spionase diberi waktu seminggu untuk segera meninggalkan London.

"Mereka hanya memiliki waktu seminggu di sini, setelah itu harus hengkang," kata May di depan anggota parlemen Inggris saat makan siang. "Ini akan menjadi pengusiran terbesar selama 30 tahun."

Baca: Novichok, Racun Bikin Eks Agen Rahasia Rusia Sekarat

Advertising
Advertising

Pernyataan keras May tersebut terkait dengan tudingan pelanggaran hukum atas percobaan pembunuhan terhadap seorang bekas agen mata-mata Rusia, Sergei Skripal.

"Rusia telah melakukan pelanggaran hukum menggunakan kekuatan negara di wilayah Inggris," ucapnya.

Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, sebelumnya mengatakan, diplomat Inggris akan dikeluarkan dari Moskow sebagai pembalasan.

"Akan ada pengusiran. Seperti yang anda pahami dalam praktik diplomatik, akan ada jawaban dari pihak Rusia," kata Yakovenko, seperti dilansir Sky News.

WASHINGTON POST|SKY NEWS | RUSSIA TODAY

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

3 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

10 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya