Raja Salman Perintahkan Bentuk Departemen Investigasi Korupsi

Reporter

Tempo.co

Senin, 12 Maret 2018 07:00 WIB

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Salman telah memerintahkan pembentukan departemen khusus untuk menyelidiki kasus korupsi yang terjadi di Arab Saudi. Departemen investigasi kasus korupsi ini akan berada di bawah lembaga kejaksaan umum.

Perintah Raja Salman untuk membentuk departemen khusus investigasi kasus=kasus korupsi disampaikan secara resmi lewat pernyataan kantor informasi pemerintah Arab Saudi, Minggu, 11 Maret 2018 dari Dubai.

Baca: KPK Arab Saudi Tangkap 200 Koruptor, WNI Tetap Aman

"Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan akselarasi proses pemberantasan korupsi," kata Jaksa Agung Sheikh Saud al-Mujib dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters.

Pangeran Alwaleed bin Talal, milioner kaya yang ditangkap Komisi Anti Korupsi Arab Saudi, memiliki dua pesawat pribadi, yaitu Boeing 747-400 dan Airbus A380. Pesawat 747-400 miliknya dirancang ulang dengan sebuah kursi tahta megah dan mewah terletak di tengah ruang tamu. news.gr

Arab Saudi saat ini gencar memberangus praktek korupsi di lembaga pemerintahan, militer hingga dalam lingkungan kerajaan.

Putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman yang menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi memimpin operasi pemberantasan korupsi bekerja sama dengan Kejaksaan umum negara kerajan itu.

Baca: Terkait Korupsi, Pejabat Arab Saudi Serahkan Saham Rp 14 T

Advertising
Advertising

Sedikitnya 11 pangeran ditahan atas tuduhan melakukan korupsi termasuk miliader Arab, Pangean Alwaleed bin Talal.

Mereka ditahan di hotel prodeo The Ritz-Carlton di Riyadh selama lebih dari 1 bulan. Mereka ditahan bersama puluhan pejabat dan mantan pejabat yang diduga melakukan korupsi.

Penegak hukum tidak membebaskan mereka dan mengancam menyeret mereka ke pengadilan jika menolak menyerahkan harta kekayaan mereka yang diduga hasil korupsi. Dari perang melawan korupsi, Arab Saudi menyita aset tersangka korupsi mencapai Rp 1428,7 triliun.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

11 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

16 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

1 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya