66 Juta Orang di Asia Pasifik Jadi Korban Konflik dan Bencana

Reporter

Tempo.co

Kamis, 8 Maret 2018 19:35 WIB

Pengungsi Rohingya membawa sayuran ke rumah mereka dari kamp pengungsi Kutupalong, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 19 Januari 2018. Ribuan warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh sejak krisis kemanusiaan di Myanmar pada Agustus 2017. AP Photo/Manish Swarup

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 136 juta orang di dunia terdampak konflik serta bencana, dan sekitar 66 juta dari jumlah tersebut berada di wilayah Asia Pasifik. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi korban konflik atau bencana tersebut, dibutuhkan dana US$ 20 miliar atau setara Rp 275 triliun.

“Karena besarnya biaya yang dibutuhkan ini, maka harus ada kolaborasi. Tidak ada satu negara pun yang bisa melakukannya ini sendiri,” kata Retno dalam konferensi regional akses kemanusiaan dan negosiasi di Asia pada Kamis, 8 Maret 2018, di hotel Borobudur, Jakarta.

Dalam pidatonya di konferensi tersebut, Retno menceritakan pengalaman Indonesia saat terlibat dalam diplomasi kemanusiaan, di antaranya ketika menyalurkan bantuan pada suku Rohingya, di negara bagian Rakhine, Myanmar. Sejak 9 hari krisis kemanusiaan di sana meletup, Retno mengaku segera melakukan pembicaraan dengan Aung San Suu Kyi, Pemimpin de facto Myanmar. Dengan melibatkan Palang Merah Indonesia dan jejaring Komite Internasional Palang Merah atau ICRC, Myanmar membuka akses bantuan kemanusiaan dari Indonesia.

Baca: PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 24 Januari 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

Advertising
Advertising

“Saya pelajari, akses ke kemanusiaan itu membutuhkan keberanian dan sensitivitas. Bagaimana pun juga, kita harus berupaya mengurangi penderitaan masyarakat akibat bencana alam dan perang. Terkait dengan pendekatan, kita juga harus fleksibel, tanpa mengesampingkan tujuan untuk menolong,” kata Retno.

Baca: Bantuan Pemerintah Indonesia untuk Rohingya Mencapai 54 Ton

Terkait bantuan kemanusiaan pada suku Rohingya, Retno menjelaskan Indonesia siap membantu pemerintah Myanmar dalam mempersiapkan relokasi suku Rohingya, yang sekarang berada di kamp-kamp pengungsian, termasuk di bidang penyediaan shelter. Kesiapan Indonesia ini bukan basa-basi, bahkan telah disampaikan sejak awal krisis terjadi.

Berita terkait

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

9 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

10 hari lalu

Menlu Retno Sampaikan Tiga Solusi untuk Atasi Kelambatan SDGs di Asia Pasifik

Menlu Retno menyampaikan tiga langkah yang diperlukan Asia-Pasifik dalam mendorong inovasi digital.

Baca Selengkapnya

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

17 hari lalu

Laba JPMorgan Chase Pada Triwulan pertama 2024 Rp 216,3 Triliun, Ini Profil Perusahaan yang Berdiri Sejak 1872

Berikut profil JPMorgan Chase yang alami kenaikan 6 persen dalam triwulan pertama 2024 setara Rp 216,3 triliun. Usia perusahaan ini sudah 152 tahun.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

35 hari lalu

Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

Kalimantan Timur menjadi penerima dana karbon pertama Forest Carbon Partnership Facility di Asia Pasifik.

Baca Selengkapnya

Huawei Usung KTT IPv6 Industry 2023 untuk Ekonomi Digital Indonesia

18 Desember 2023

Huawei Usung KTT IPv6 Industry 2023 untuk Ekonomi Digital Indonesia

Konferensi Tingkat Tinggi IPv6 Industry 2023 yang digelar oleh Huawei sukses digelar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kaspersky: Industri Ritel Alami Insiden Siber Terbesar di Asia Pasifik karena Minim Anggaran

6 Desember 2023

Kaspersky: Industri Ritel Alami Insiden Siber Terbesar di Asia Pasifik karena Minim Anggaran

Studi Kaspersky mengungkap organisasi ritel yang paling banyak mengalami pelanggaran siber karena kurangnya anggaran (37 persen).

Baca Selengkapnya

Studi Kaspersky: 57 Persen Perusahaan di Asia Pasifik Berencana Outsourcing Keamanan Siber

1 Desember 2023

Studi Kaspersky: 57 Persen Perusahaan di Asia Pasifik Berencana Outsourcing Keamanan Siber

Perusahaan berencana melakukan investasi pada outsourcing keamanan siber dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Baik Pembentukan Kaukus ASEAN di Dewan Bisnis APEC

16 November 2023

Jokowi Sambut Baik Pembentukan Kaukus ASEAN di Dewan Bisnis APEC

Presiden Jokowi menyambut terbentuknya Kaukus ASEAN dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC Business Advisory Council.

Baca Selengkapnya

XL Axiata dan Huawei Luncurkan Penggunaan Komersial Network Digital Map Pertama di Asia Pasifik

7 November 2023

XL Axiata dan Huawei Luncurkan Penggunaan Komersial Network Digital Map Pertama di Asia Pasifik

Untuk mendukung XL Axiata dalam mewujudkan otomasi SRv6 dan pengembangan jaringan otonom, Huawei menghadirkan Network Digital Map di iMaster NCE.

Baca Selengkapnya

Survei Akamai: Bisnis di Asia Pasifik dan Jepang Tidak Siap Memitigasi Ancaman Online

1 November 2023

Survei Akamai: Bisnis di Asia Pasifik dan Jepang Tidak Siap Memitigasi Ancaman Online

Bisnis di Asia Pasifik dan Jepang kesulitan untuk mencegah skrip berbahaya dan serangan pengambilalihan akun.

Baca Selengkapnya