Ulama Indonesia, Afganistan dan Pakistan Siap Dialog

Reporter

Suci Sekarwati

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 Maret 2018 18:56 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahas persiapan pertemuan ulama trilateral antara Indonesia-Pakistan-Afghanistan di kantor MUI, Jakarta, 6 Maret 2018. Setwapres RI

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama antara Afganistan, Pakistan dan Indonesia, yang akan diselenggarakan pada pekan ketiga Maret 2018 di Bogor. Pertemuan para ulama ini adalah satu kontribusi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di Afganistan.

Baca: Indonesia Berkomitmen Wujudkan Perdamaian di Afganistan

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan Kabul Peace Proces, 28 Februari 2018. Foto: Kemenlu

Menurut Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, pertemuan trilateral ini telah diawali dengan pertemuan bilateral para ulama pada sekitar Januari dan Februari 2018. Dalam pertemuan bilateral itu, ulama-ulama dari Afganistan berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan para ulama Indonesia.

“Sekarang ini, saatnya kita mempersiapkan pertemuan trilteral para ulama,” kata Retno ditemui di kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, 6 Maret 2018.

Kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan trilateral para ulama Afganistan, Pakistan dan Indonesia, sudah disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam konferensi Kabul Peace Process. Saat itu JK menjadi tamu kehormatan.

Dalam konferensi itu, seluruh peserta konferensi yang terdiri dari 24 negara dan sejumlah organisasi internasional, sudah mengetahui akan ada konferensi ulama trilateral di Indonesia.

Baca: Jusuf Kalla: Afganistan Berharap Banyak pada Indonesia

Retno menegaskan Indonesia secara langsung diminta pemerintah Afganistan untuk menjadi mediator perdamaian di negara itu. Retno menilai ini karena Afganistan menilai Indonesia adalah negara yang netral, tidak memiliki kepentingan langsung, baik politik maupun ekonomi dan Indonesia adalah negara muslim yang paling besar dan Indonesia memiliki rekam jejak yang bagus di bidang diplomasi perdamaian.

Semua elemen itu yang membuat Afganistan memantapkan niat meminta Indonesia untuk berkontribusi pada bidang perwujudan perdamaian. Retno pun gembira karena semua pihak di Afganistan menerima kontribusi bangsa Indonesia.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

7 jam lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat merasa tegang sebelum melakoni laga penentuan di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

9 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

2 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya